Balangan - (Antaranews Kalsel) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Balangan, terus memantau perkembangan pendidikan di Bumi Sanggam, selain merupakan faktor utama, hal ini juga merupakan salah satu program unggulan pemerintah setempat.

Kabid Pendidikan Menengah Disdik setempat, Sudiharto mengatakan, keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas SDM tersebut. 

Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. 

Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah. 

Untuk melihat partisipasi sekolah dalam suatu wilayah biasa dikenal beberapa indikator untuk mengetahuinya, antara lain Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Kasar (APK), serta Angka Partisipasi Murni (APM).

Mulai tahun 2010 APM sebesar 46,97%, Tahun 2011 sebesar 37,34%, Tahun 2012 sebesar 50,14%, Tahun 2013 sebesar 39,69% dan Tahun 2014 sebesar 43.88%.

Sementara itu untuk APK, pada Tahun 2010 sebesar 78,48%, Tahun 2011 sebesar 62,40%, Tahun 2012 sebesar 74,81%, Tahun 2013 sebesar 78,33%, dan Tahun 2014 sebesar 81,58%. 

Sudiharto menjelaskan, APM adalah prosentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya.

"Adapun APK menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya," ujarnya.

Selanjutnya, terkait ketersediaan sarana pendidikan berupa sekolah, Sudiharto mengatakan bahwa di Kabupaten Balangan terjadi peningkatan. 

Pada tahun 2010 jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Kejuruan (SMK) sebanyak 15 buah, terdiri dari SMA sebanyak enam sekolah, MA sebanyak enam sekolah dan SMK sebanyak tiga sekolah.

Berdasarkan persebarannya, disebutkannya di Kecamatan Paringin sebanyak satu SMA (SMA Ikhwanul Muslimin), satu MA (MAN 1 Paringin) dan satu SMK (SMK PPN Paringin). 

Kecamatan Paringin Selatan sebanyak dua SMA (SMAN 1 Paringin dan SMA Al Hidayah Inan) dan satu SMK (SMKN 1 Paringin), Kecamatan Lampihong sebanyak satu MA (MAN Simpang Kiri Lampihong), Kecamatan Batumandi sebanyak satu MA (MAN 2 Paringin) dan satu SMK (SMKN 1 Batumandi).

Adapun di Kecamatan Juai satu SMA (SMAN 1 Juai), Kecamatan Halong satu SMA (SMAN 1 Halong) dan dua MA (MAN Halong dan MA Al Istiqamah Halong), Kecamatan Awayan satu SMA (SMAN 1 Awayan) dan satu MA (MA Darussalam Awayan).

Pada tahun 2011, berdasarkan analisis perbandingan lulusan SMP/MTs dan daya tampung siswa pada pendidikan menengah untuk Kecamatan Paringin Selatan, perlu dibangun sekolah baru, karena SMAN 1 Paringin sudah tak bisa lagi menampung siswa baru.

"Maka dibangun lagi Unit Sekolah Baru (USB) di Kecamatan Paringin Selatan, yaitu SMAN 2 Paringin," ujarnya.

Memasuki tahun 2013, selain daya tampung siswa pada pendidikan menengah juga tak cukup, dengan alasan pemerataan pendidikan, kembali dibangun SMAN 1 Tebing Tinggi.

"Rupanya minat masyarakat menyekolahkan anaknya sangat kuat dan tinggi, hingga pada tahun 2014, tak tanggung-tanggung Pemkab Balangan melalui Disdik Balangan langsung membangun tiga unit sekolah baru," ungkapnya lagi.

USB tersebut, yakni SMAN 1 Lampihong, SMAN 2 Juai dan SMAN 2 Halong, sehingga total sebaran sekolah menengah sampai sekarang adalah SMA 11 unit, MA enam unit, dan SMK tiga unit.

"Untuk saat ini, semuanya dirasa sudah merata, kita akan terus pantau perkembangan kedepannya," katanya./c



Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016