Seribuan lebih warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melaksanakan shalat gerhana di Masjid Jami Sungai Jingah, yang merupakan masjid bersejarah, Selasa, pukul 19.11 Wita.

Masjid Jami Sungai Jingah, yang berada di Banjarmasin Utara tersebut, dibangun pada 1777 di tepian Sungai Martapura, kemudian dipindah ke lokasinya sekarang pada 1934.

Shalat gerhana, yang disunnahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tersebut, dipimpin Ustad Abdul Wahid dan khutbahnya disampaikan KH Ahmad Mulkani di masjid salah satu ikon wisata religi di Kota Banjarmasin tersebut.

Gerhana bulan total terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar, sehingga membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Pada puncaknya  Bulan akan terlihat berwarna merah.

KH Ahmad Mulkani dalam khutbahnya menyebutkan sabda Rasulullah sesungguhnya matahari dan bulan  adalah tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu WaTaala, apabila terjadi gerhana maka hendaklah bersegera melaksanakan shalat.

Dia pun mengajak semua jamaah untuk bersyukur bisa mengerjakan shalat sunnah yang jarang terjadi ini.

"Semoga ini menambah ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu WaTaala," ujarnya.

Selain di Masjid Jami Sungai Jingah, yang berstruktur bangunan kayu ulin atau kayu besi, di masjid lainnya juga digelar shalat gerhana, di antaranya di Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan Masjid Al-Jihad.
Warga Kota Banjarmasin gelar sholat gerhana bulan total di mesjid Jami Sungai Jingah, Selasa malam (ANTARA/Sukarli)

Pewarta: Sukarli

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022