Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Puluhan pedagang Pasar Ulin Raya Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Senin guna mengadukan tarif retribusi pasar setempat.


Kedatangan pedagang disambut Ketua DPRD AR Iwansyah didampingi sejumlah perwakilan komisi sekaligus mengajak perwakilan pedagang untuk berdialog membahas masalah itu.

Sementara, puluhan pedagang lain menunggu di luar gedung DPRD dan mendapat pengawalan ketat aparat dari Polres Banjarbaru dan personel Satpol PP Pemkot Banjarbaru.

"Kedatangan kami bukan demo tapi untuk menyampaikan aspirasi agar anggota dewan memperhatikan nasib kami," ujar salah seorang pedagang Mustapa di halaman gedung DPRD.

Ketua Persatuan Pedagang Pasar Ulin Raya P3UR Saadilah mengatakan, ratusan pedagang berharap anggota dewan memperjuangkan nasih mereka untuk keringanan tarif retribusi.

"Kami meminta tarif retribusi yang dikenakan pemkot sebesar Rp21 ribu per meter diturunkan menjadi Rp7 ribu per meter sehingga pedagang bisa melunasinya," ujar dia.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan itu ke pemkot dan ditembuskan ke DPRD tetapi tidak dibalas kemudian disusul terbitnya surat peringatan pertama.

Selanjutnya, tanggal 15 Maret 2016 disampaikan lagi surat peringatan kedua dari Disperindag Banjarbaru dan meminta seluruh pedagang melunasi tunggakan tarif retribusi pasar.

"Kami ingin tarif retribusi pasar rendah seperti di daerah lain sehingga pedagang bisa membayarnya dan tetap nyaman berjualan," ujar Mustapa yang juga mantan Ketua P3UR.

Ketua DPRD Kota Banjarbaru AR Iwansyah mengatakan, pihaknya siap memperjuangkan aspirasi pedagang dan berkoordinasi dengan pemkot untuk menyelesaikan masalah.

"Kami sudah menghubungi wali kota dan beliau mengambil sikap akan menunda surat peringatan ketiga atau penindakan terhadap pedagang yang belum bayar retribusi," ujar Iwansyah.

Kepala Disperindag Banjarbaru Rahmah Khairita mengatakan, sikap tegas yang siap dilaksanakan, Selasa ditunda sambil menunggu arahan wali kota terkait masalah itu.

"Kami sudah siap menyampaikan surat peringatan ketiga dan menindak pedagang tetapi ada perkembangan baru sehingga ditunda menunggu arahan wali kota," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016