Banjarmasin (Antaranews Kalsel )- Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, melalui kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) segera menggelar aksi membersihkan sungai secara bersama-sama dengan sebanyak mungkin anggota masyarakat yang terlibat sekaligus memulai lomba "maharagu" (memelihara) sungai di kota setempat.


Aksi kebersihan sungai secara bersama itu dijadwalkan 3 April 2016 ini, kata ketua panitia lomba "maharagu" sungai kota Banjarmasin Noorhalis Majid seusai menggelar rapat panitia persiapan lomba maharagu sungai di balaikota Banjarmasin, Senin.

Rencana aksi bersama membersihkan sungai tersebut sesuai keinginan Kepala BLHD Kota Banjarmasin Hamdi setelah memperoleh kabar bahwa Gubernur Kalsel Sahbirin Noor ingin ikut dalam aksi membersihkan sungai di ibukota provinsi tersebut, kata Noorhalis Majid.

Aksi bersama itu sekaligus sebagai awal mula lomba maharagu sungai yang akan menetapkan setiap kecamatan di lima kecamatan kota Banjarmasin, ada satu sungai yang dilombakan bagaimana cara memelihara sungai yang baik.

Pada aksi bersama tersebut, sudah ada sungai yang akan menjadi objek lomba sekaligus para pemangkunya sehingga saat itu juga akan diserahkan berbagai peralatan dalam kegiatan lomba.

"Pada aksi bersama tersebut memang dipusatkan di Sungai Tatas belakang masjid Sabilal Muhtadin Kota Banjarmasin karena di sungai tersebut para pejabat akan hadir termasuk Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, tetapi para peserta lomba juga waktu bersamaan secara serentak membersihkan sungai yang menjadi objek lomba," kata Noorhalis Majid.

Lomba ini dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat agar terlibat dalam revitalisasi sungai dengan cara membentuk kelompok pemangku sungai, serta menyusun program penyelamatan sungai di lingkungannya.

Kemudian secara bersama-sama melakukan aksi nyata dalam upaya penyelamatan sungai sehingga memberikan pembelajaran bagi masyarakat secara umum, katanya.

Tujuannya adalah mengembalikan fungsi dan kondisi sungai, membangun partisipasi serta mendorong lahirnya berbagai inovasi revitalisasi sesuai karakteristik dan kondisi lingkungan masing-masing.

Dijelaskannya lomba diawali dengan pengusulan tiga sungai oleh kecamatan kemudian oleh panitia dilakukan survei kemudian hanya satu sungai yang dilombakan.

Kemudian panitia juga menetapkan karakteristik sungai untuk menentukan jumlah pemangku, yang didampingi oleh organisasi pendamping bertanggungjawab satu kawasan sungai.

Yang dilombakan antara lain pengolahan dan pemilahan sampah yang baik, tempat pembuangan sampah, bank sampah, hingga sungai terlihat bersih, aksi nyata revitalisasi, berkelanjutan, serta adanya program sanitasi ramah lingkungan.

Yang lain dilombakan adalah penghijauan bantaran sungai, penataan penghijauan, pemanfaatan lahan terbuka hijau, kemudian partisipasi warga antaranya keaktifan pemangku dan warga bersihkan sungai, kerjasama, partisipasi, keterlibatan pemuda dalam revitalisasi sungai tersebut.

Papan pengumumam, poster imbauan, papan nama, petunjuk arah dan lain-lain di kawasan sungai yang dilombakan akan menjadi penilaian pula, oleh juri, katanya lagi.

Lomba bertahap pada bulan Maret masih sosialisasi, penetapan kawasan lomba, pendaftaran peserta, dan pendampingan aksi bersama, lalu bulan April dan Mei pelaksanaan program oleh kelompok pemangku dan masyarakat, serta pendampingan oleh organisasi lingkungan, dan waktu ini juga sudah masuk penilaian awal serta pemantauan.

Sedangkan bulan Juni 2016 dilakukan penilaian akhir, penentuan pemenang, serta pembubaran panitia, demikian Noorhalis Majid.

Pewarta: Oleh Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016