Pemkab Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, menurunkan target pendapatan daerah sebesar 5,75% dan belanja daerah 17,84% pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2023.
Pelaksana tugas Bupati HSU H Husairi Abdi di Amuntai belum lama ini menyampaikan, target pendapatan daerah diestimasikan sebesar Rp933.799.577.942, belanja daerah Rp1.069.136.629.590.
"Keduanya mengalami penurunan dibanding APBD 2022,"ujarnya.
Husairi menyampaikan pada APBD 2022 pendapatan daerah sebesar Rp990.817.314.050 sedangkan belanja daerah sebesar Rp1.301.243.762.456
Penurunan estimasi target pendapatan daerah ini terjadi pada kelompok pendapatan transfer yang terdiri atas pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan pendapatan transfer antar daerah, yang mengalami penurunan estimasi sekitar 8,92 persen.
Penurunan estimasi pada pendapatan daerah ini menyebabkan kebijakan umum anggaran di bidang pendapatan daerah akan tetap diarahkan pada upaya optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah.
Sedangkan alokasi belanja dalam RAPBD 2023 berupa belanja operasi sebesar Rp785.403.095.071, belanja modal Rp44.954.193.519, belanja tak terduga di anggarkan tetap sama seperti tahun lalu sebesar Rp10.000.000.000 dan belanja transfer dianggarkan sebesar Rp228.779.341.000.
"Estimasi belanja daerah juga mengalami penurunan karena pada 2023 kita mempunyai kewajiban pembayaran pengembalian pinjaman daerah yang lebih besar dari 2022, sehingga mau tidak mau kita harus mengurangi belanja daerah," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Pelaksana tugas Bupati HSU H Husairi Abdi di Amuntai belum lama ini menyampaikan, target pendapatan daerah diestimasikan sebesar Rp933.799.577.942, belanja daerah Rp1.069.136.629.590.
"Keduanya mengalami penurunan dibanding APBD 2022,"ujarnya.
Husairi menyampaikan pada APBD 2022 pendapatan daerah sebesar Rp990.817.314.050 sedangkan belanja daerah sebesar Rp1.301.243.762.456
Penurunan estimasi target pendapatan daerah ini terjadi pada kelompok pendapatan transfer yang terdiri atas pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan pendapatan transfer antar daerah, yang mengalami penurunan estimasi sekitar 8,92 persen.
Penurunan estimasi pada pendapatan daerah ini menyebabkan kebijakan umum anggaran di bidang pendapatan daerah akan tetap diarahkan pada upaya optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah.
Sedangkan alokasi belanja dalam RAPBD 2023 berupa belanja operasi sebesar Rp785.403.095.071, belanja modal Rp44.954.193.519, belanja tak terduga di anggarkan tetap sama seperti tahun lalu sebesar Rp10.000.000.000 dan belanja transfer dianggarkan sebesar Rp228.779.341.000.
"Estimasi belanja daerah juga mengalami penurunan karena pada 2023 kita mempunyai kewajiban pembayaran pengembalian pinjaman daerah yang lebih besar dari 2022, sehingga mau tidak mau kita harus mengurangi belanja daerah," terangnya.
Editor : Mahdani
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022