Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyatakan, perlu disosialisasikan penggunaan kerajinan "bakul purun" (wadah dari anyaman tanaman purun) untuk alternatif pengganti kantong pelastik belanja di daerah ini.

"Bakul purun merupakan kerajinan anyaman khas daerah kita, harus disosialisasikan agar bisa menjadi pilihan masyarakat sebagai tempat belanja," ujarnya di Balaikota, Jumat.

Menurut dia, dengan diterbitkannya kebijakan pengurangan sampah plastik, utamanya kantong plastik tempat belanja di toko-toko modern harus diarahkan penggantinya untuk masyarakat membawa wadah sendiri yang bisa dipakai terus.

"Salah satunya bisa menggunakan bakul purun ini, bisa dibuat modenya yang bagus, hingga bisa cocok meski dibawa ke Mall, misalnya," ucap Ibnu Sina.

Dia menyakini, dengan polesan kreativitas yang bisa dibuat untuk menambah bagusnya bakul purun ini, maka minat masyarakat menggunakannya akan tinggi.

Pastinya, kata dia, dengan banyaknya penggunaan bakul purun ini, bisa membantu peningkatan ekonomi usaha kecil dari pekerjaan rumahan tersebut.

"Makanya, saya minta instansi terkait harus mengambil moment ini untuk mensosialisasikan produk khas daerah ini, dan memberikan pembinaan," bebernya.

Demikian juga toko-toko modern agar memberi tempat bagi pemasaran produk kerajinan ini," pintanya.

Sebagaiman diketahui, ujar Ibnu Sina, bakul purun merupakan kerajinan ayaman untuk sebuah wadah yang dibuat dari tanaman berbentuk rumput panjang yang tumbuhnya di sungai atau rawa-rawa, hanya ada di tanah Kalsel, bernama "purun".

"Karajinan daerah kita yang sudah turun temurun ini harus terus dilestarikan, usaha inilah yang terus menjadi kometmen kita di pemerintahan daerah," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016