Amuntai, (Kalsel.Antaranews)-Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan masih belum aman sepenuhnya dari banjir kiriman dari Arus Sungai Tabalog dan Balangan.


Meski hingga Kamis pagi genangan air disejumlah ruas jalan di Kota Amuntai sudah mulai surut, namun pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara masih menerima laporan terjadinya luapan air sungai didaerah kawasan hulu kedua sungai tersebut.

"Dari laporan media sosial ada laporan bahwa luapan air sungai di kawasan hulu terjadi lagi, padahal kamis pagi ini genangan air di seputaran Kota Amuntai sudah terpantau surut," ujar Kepala BPBD HSU Faturrahman di Amuntai, Kamis.

Faturrahman mengatakan, seiring mulai surutnya banjir di beberapa wilayah kecamatan, pihaknya juga mulai melakukan pendataan rumah warga yang terendam banjir dan jumlah kepala keluarga yang menjadi korban banjir untuk nantinya mendapat bantuan.

Ia mengatakan, banjir sudah terjadi lebih dari dua pekan dan terjadi dua kali banjir susulan akibat luapan air sungai di kawasan hulu belum juga reda.

"Genangan banjir di Kabupaten HSU juga tidak akan turun jika air Sungai Barito belum surut, karena air sungai dari wilayah HSU dialirkan ke Sungai Barito, "terangnya.

Pihak BPBD menghimbau warga agar tetap waspada apalagi puncak musim hujan diperkirakan terjadi Maret ini. Khususnya para orang tua diminta memperhatikan anak-anak agar tidak bermain diluar rumah saat banjir terjadi lagi.

Beberapa warga yang rumahnya sudah tidak terendam genangan banjir mulai beraktivitas membersihkan genangan lumpur di pekarangan maupun lantai rumah mereka.

Warga berharap tidak ada lagi banjir susulan ketiga karena mereka sudah lelah membersihkan tempat kediaman mereka dari tumpukan lumpur dan sampah.

Warga juga mengaku aktivitas mereka terhambat akibat ruas jalan di Kota Amuntai yang tergenang banjir cukup tinggi seperti di depan Mapolres HSU, depan Kantor BKAD, samping Rumah Sakit hingga depan Kantor Kejaksaan.


Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016