Energi Terbarukan Untuk Masyarakat Adat Indonesia merupakan proyek yang diinisiasi Gamma Abdurrahman Thohir untuk mendorong pemenuhan energi listrik dari sumber terbarukan dalam memenuhi kebutuhan listrik, khususnya masyarakat adat terpencil.

Tahun ini proyek yang dilakukan Gamma berupa bantuan listrik tenaga surya  bagi warga Desa Liyu Kecamatan Halong Kabupaten Balangan,

"Bantuan energi terbarukan ini berupa listrik tenaga surya untuk mempercepat aksesibilitas listrik di Desa Liyu agar ke depan menjadi desa berkembang," ungkap Gamma, Rabu (21/9).

Penyediaan listrik berupa panel surya atau solar cell akan dipasang di tiga lokasi strategis di Desa Liyu, yakni balai adat dan dua lokasi wisata masing-masing Watu Badinding dan Lok Bahatn

Secara simbolis alumni Pepperdine University, Los Angeles, Amerika Serikat menyerahkan bantuan solar cell kepada Kepala Desa Liyu, Sukri. Gamma menilai potensi alam dan budaya di Desa Liyu perlu didukung aksesibilitas listrik agar bisa lebih popular hingga ke tingkat nasional.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
 Gamma sendiri telah memulai proyek ini sejak 2015 yang didorong atas kesadaran tentang kesenjangan elektrifikasi pedesaan dengan perkotaan.

Ia memulai proyek ini di desa terpencil di Kasepuhan Ciptagelar yang terletak di lereng Gunung Halimun, Jawa Barat, dengan menginisiasi pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan kapasitas 40 kW.

Dengan kehadiran listrik di Ciptagelar telah mendorong pengembangan sosial ekonomi masyarakat setempat, khususnya untuk 78 rumah tangga dan 338 orang di Kasepuhan Ciptagelar.

Dalam mengembangkan proyek ini, Gamma meyakini modernitas yang timbul akibat akses listrik dapat diterima dengan baik masyarakat adat tanpa mengurangi nilai-nilai adat dan kearifan lokal yang dijalankan sehari-hari.

 Untuk memperkuat hal tersebut, Gamma membangun kemitraan dan komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek.

Pewarta: *

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022