Manajer Operasional Kaltrabu Tour &  Travel Muhammad Arifudin mengatakan saat ini ada kenaikan harga untuk biaya umroh, namun demikian warga Kalimantan Selatan tetap antusias untuk berangkat.

"Ada kenaikan dikarenakan adanya penyesuaian harga paket umrah baik dari pemerintah Saudi maupun dari pihak maskapai penerbangan," ujarnya.

Dia menyebutkan, per Agustus 2022 ada kenaikan yang cukup ekstrem untuk tiket pesawat Garuda Indonesia, sekitar 2,3 juta.

"Pada keberangkatan awal Agustus harganya sekitar Rp32 juta. Setelah ada informasi kenaikan harga dari Garuda Indonesia menjadi Rp33-Rp34,5 juta (harga di awal September)," jelasnya di Banjarmasin, dilaporkan Kamis.

Harga tersebut meliputi tiket, visa, bus AC, hotel di dekat Masjid Nabawi dan Masjid al-Haram, pelengkap ibadah hingga bimbingan manasik.

Saat ini  pada pertengahan September, kata dia, harga kembali disesuaikan ke angka Rp35,7 juta. Kenaikan ini, kata Arifudin, sudah diberikan subsidi oleh Manajemen Kaltrabu, sebesar Rp1,3 juta per orang. 

Faktor utama penyebab kenaikan biaya itu, sebut dia, karena harga tiket pesawat dan hotel kembali meningkat di pertengahan bulan ini. 

“Sejauh ini tak ada calon jamaah yang menarik diri atau membatalkan keberangkatan. Justru saat ini kami mengalami keterbatasan jumlah seat tiket yang tersedia, bahkan melebih kuota pendaftar,” jelasnya.

Dia jelaskan bahwa setiap jamaah yang ingin berangkat wajib mendaftarkan diri minimal 30 hari sebelum keberangkatan.

Setiap kali ada penyesuaian harga, kata dia, sesuai ketentuan pihaknya selalu memberikan sosialisasi terkait informasi tersebut kepada calon jamaah yang terdaftar.

Terkait kenaikan ini, kata dia, terjadi sejak kembali dibukanya keberangkatan umroh oleh Pemerintah Arab Saudi pada 1 November 2020 di masa pandemi COVID-19.

Sebelum COVID-19, normalnya Kaltrabu membuka harga Rp27 juta-Rp28 juta per orang, jika dihitung kenaikan sampai sekarang berkisar 20-30 persen.

"Artinya, ada penyesuaian harga sebelum masa pandemi dan setelah umroh dibuka kembali," jelasnya.

Berikut jadwal keberangkatan umroh melalui Kaltrabu: 31 Agustus (49 orang), 2 September (45 orang), 8 September (139 orang), 12 September (45 orang), 19 September ada sebanyak 95 orang dan 28 September 90 orang.

Sebagai gambaran untuk melihat besarnya animo masyarakat untuk menuju Ka'bah itu bisa dilihat dari catatan pelayanan paspor imigrasi di Kalsel beberapa bulan terakhir  rata-rata permintaan paspor mencapai angka 350-400 per hari.

"Pelayanan paspor didominasi permintaan untuk ibadah haji dan umrah," ujar Kepala Divisi Keimigrasian Kalsel, Junita Sitorus Rabu, (7/9/2022) kepada wartawan ANTARA.

Angka itu, berdasarkan catatan pelayanan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin dan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Batulicin.
 

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022