Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan sukses menekan angka kematian ibu dan bayi melalui Program Jaminan Persalinan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) drg Isnur Hatta di Amuntai,Selasa,
mengatakan melalui Program Jaminan Persalinan (Jampersal) tenaga bidan kampung diberi insentif Rp200 ribu tiap melaporkan dan bekerja sama dengan bidan kesehatan.
"Jadi tenaga dukun kampung tetap kita libatkan dengan memberi insentif agar bersedia membawa ibu melahirkan ke fasilitas kesehatan yang ditangani tenaga kesehatan, Alhamdulillah upaya ini mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayinya," ujar Isnur.
Isnur mengatakan, pola kemitraan bidan kampung dengan bidan kesehatan ini bersinergi untuk saling melengkapi, namun yang terpenting agar persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan sehinggapenanganan ibu bersalin tertangani secara medis.
Ia mengatakan Dinkes sudah memiliki peta (mapping) wilayah yang rawan kemungkinan terjadi kematian ibu bersalin sehingga bisa diantisipasi sebelum proses bersalin.
Secara legal formal, terang Isnur, upaya Pemkab HSU menurunkan AKI dan AKB juga didukung payung hukum berupa Perda KIBBLA yang disahkan DPRD HSU di 2015.
"Kita juga berupaya terus melengkapi tenaga kesehatan dan fasilitas di Puskesmas agar bisa menangani Ibu bersalin, karena banyak kasus kematian ibu bersalin terjadi di rumah sakit," katanya.
Isnur mengatakan, tersisa sebanyak sembilan desa yang belum memiliki bidan desa dan sebanyak 8 puskesmas sudah melengkapi dengan poli bersalin.
Beberapa kasus bidan indisipliner, kata Isnur, juga telah ditangani, bahkan ada bidan yang diusulkanberhenti jadi bidan desa karena sering tidak berada di tempat tugas.Pemda HSU, lanjutnya memberikan perhatian cukup tinggi terhadap pemberian jaminan kesehatan bagi masyarakatnya.
HSU pertama kali mengalokasikan PBI dibanding kabupaten lain di Kalsel karena data yang dimiliki paling bagus, sedangkan bagi warga yang belum memiliki PBI didaftarkan sebagai anggota Kartu Sehat Amuntai (KSA).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016