Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyatakan, pemerintah kota akan memilih cara meninggikan badan jalan untuk mengatasi masalah genangan yang terutama disebabkan dampak fenomena air pasang.

"Masalah genangan yang terus terjadi ini, kita lakukan program cepat saja dengan meninggikan jalan dari pada membenahi drainase-nya," ujar Wali Kota Ibnu Sina di Balaikota Banjarmasin, Kamis.

Menurut dia, cara meninggikan badan jalan lebih cepat dari pada pembenahan drainase, sebab kondisinya saat ini sudah darurat, atau perlu cepat ditangani.

"Paling tidak jalan-jalan yang sering tergenang itu kita tinggikan sekitar 20 centimeter, agar tidak terjadi genangan lagi," ucapnya.

Utamanya, ungkap Ibnu, jalan-jalan protokol di antaranya di Jalan Lambung Mangkurat, Jalan Pangeran Antasari, dan Jalan Sudirman.

"Jalan nasional itu kan boleh saja perbaikannya melakui APBD, jadi tidak masalah," bebernya.

Ibnu mengakui, genangan air di daerahnya masih sangat banyak, akibat fungsi drainase masih kurang baik, sehingga perlu pembenahan besar-besaran dan dana besar untuk perbaikannya.

"Kalau kita melakukan hal itu, tentunya membutuhkan waktu yang lama, sementara masyarakat sudah mengeluhkannya, sehingga solusi yang instan istilahnya diambil cara meninggikan jalan," paparnya.

Namun demikian, ungkap Ibnu, pembenahan drainase juga terus dilakukan, namun sistemnya secara bertahap karena besarnya anggaran yang diperlukan, sebab PR Pemkot untuk membenahi dan membangun saluran air masih sangat besar.

"Hingga kini, baru sekitar 25 persen saja realisasi drainase dari panjangnya jalan di daerah ini yang sudah dibangun," tuturnya.

Masalah lain dengan drainase ini, beber Ibnu, masalah alam, yakni, fenomena air pasang yang masuk ke drainase hingga bisa meluap ke jalan.

"Maklum tanah di daerah kita ini adalah rawa, banyak sungai, dekat laut, sehingga terjadi fenomena alam air pasang tidak bisa dibendung, ini yang menjadi konsentrasi kita untuk mengatasinya," ucap Ibnu.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016