Puluhan produk dari Kalimantan Selatan (Kalsel) mengikuti pameran program akselerasi UMKM berorientasi ekspor (Pamor) Borneo 2022, pada 24-28 Agustus di Grand Atrium Mall, Jakarta.
Acara itu bertajuk "Mempercepat Inklusivitas Ekonomi untuk UKM Kalimantan melalui Rantai Nilai Global, Akses Permodalan, dan Digitalisasi", pelaksana ; Bank Indonesia (BI) dan pemerintah se-Kalimantan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMK Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai mengatakan khusus dari daerah nya ada 19 UMKM serta puluhan produk unggulan mulai dari fashion, aksesoris, kerajinan tangan, makanan hingga minuman ada di pameran itu.
"Semua UMKM ini lulus kurasi dari BI Kalsel," ujarnya di Jakarta, saat dikonfirmasi ANTARA melalui telepon, Sabtu.
Pamor Borneo ini diniatkan sebagai upaya mendorong perekonomian daerah melalui UMKM, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas produk UMKM se-Kalimantan agar mampu bersaing dan naik kelas ke tingkat domestik maupun internasional.
Diinginkan Yanuar, program tersebut juga dapat memotivasi semua UMKM di Kalsel untuk bergerak meningkatkan kualitas ataupun menciptakan produk baru yang berkelanjutan sesuai kebutuhan pasar.
Pada 2019 lalu UMKM di Kalsel tercatat tumbuh sebanyak 461 ribu, setelah memasuki 2021 menurun ke 356 ribu karena terdampak COVID-19. Namun, kata dia, 2022 ini diperkirakan naik sekitar 10 persen lebih, hal itu berdasarkan serapan KUR dari UMKM sebanyak 2,1 triliun (per Juni).
"Selesai Pamor Borneo dan melihat perkembangan ini, Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen untuk terus mendorong kemajuan UMKM naik kelas sampai internasional, melalui pelatihan dan pembinaan yang terus berkelanjutan," ujarnya.
Kepala Kantor BI perwakilan Kalsel Imam Subarkah mengatakan Pamor Borneo ini terdiri dari dua rangkaian. Pertama ; pengenalan produk, pencocokan bisnis, peluncuran ekosistem cerdas dan rapat koordinasi regional invesment relation unit (RIRU) Kalsel serta rangkaian kegiatan pendukung lainnya.
"Kedua ; kegiatan akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan business matching dan one on one meeting dalam rangka promosi perdagangan dan investasi se-Kalimantan di Nagoya, Jepang. Pada 2-3 September 2022," ujarnya, melalui keterangan resmi diterima ANTARA.
Sekilas kabar membanggakan dari Gubernur BI Perry Warjiyo saat perayaan puncak Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada 23 Juli lalu, dia mencatat ekspor produk UMKM Kalsel ke pasar global sudah mencapai Rp16,9 miliar.
"Perekonomian Kalsel terus meningkat, tidak hanya bertumpu pada sektor batu bara dan CPO (minyak sawit) sebagai komoditas ekspor, tetapi juga produk produk UMKM," terangnya, saat sambutan secara virtual, waktu itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Acara itu bertajuk "Mempercepat Inklusivitas Ekonomi untuk UKM Kalimantan melalui Rantai Nilai Global, Akses Permodalan, dan Digitalisasi", pelaksana ; Bank Indonesia (BI) dan pemerintah se-Kalimantan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMK Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai mengatakan khusus dari daerah nya ada 19 UMKM serta puluhan produk unggulan mulai dari fashion, aksesoris, kerajinan tangan, makanan hingga minuman ada di pameran itu.
"Semua UMKM ini lulus kurasi dari BI Kalsel," ujarnya di Jakarta, saat dikonfirmasi ANTARA melalui telepon, Sabtu.
Pamor Borneo ini diniatkan sebagai upaya mendorong perekonomian daerah melalui UMKM, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas produk UMKM se-Kalimantan agar mampu bersaing dan naik kelas ke tingkat domestik maupun internasional.
Diinginkan Yanuar, program tersebut juga dapat memotivasi semua UMKM di Kalsel untuk bergerak meningkatkan kualitas ataupun menciptakan produk baru yang berkelanjutan sesuai kebutuhan pasar.
Pada 2019 lalu UMKM di Kalsel tercatat tumbuh sebanyak 461 ribu, setelah memasuki 2021 menurun ke 356 ribu karena terdampak COVID-19. Namun, kata dia, 2022 ini diperkirakan naik sekitar 10 persen lebih, hal itu berdasarkan serapan KUR dari UMKM sebanyak 2,1 triliun (per Juni).
"Selesai Pamor Borneo dan melihat perkembangan ini, Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen untuk terus mendorong kemajuan UMKM naik kelas sampai internasional, melalui pelatihan dan pembinaan yang terus berkelanjutan," ujarnya.
Kepala Kantor BI perwakilan Kalsel Imam Subarkah mengatakan Pamor Borneo ini terdiri dari dua rangkaian. Pertama ; pengenalan produk, pencocokan bisnis, peluncuran ekosistem cerdas dan rapat koordinasi regional invesment relation unit (RIRU) Kalsel serta rangkaian kegiatan pendukung lainnya.
"Kedua ; kegiatan akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan business matching dan one on one meeting dalam rangka promosi perdagangan dan investasi se-Kalimantan di Nagoya, Jepang. Pada 2-3 September 2022," ujarnya, melalui keterangan resmi diterima ANTARA.
Sekilas kabar membanggakan dari Gubernur BI Perry Warjiyo saat perayaan puncak Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada 23 Juli lalu, dia mencatat ekspor produk UMKM Kalsel ke pasar global sudah mencapai Rp16,9 miliar.
"Perekonomian Kalsel terus meningkat, tidak hanya bertumpu pada sektor batu bara dan CPO (minyak sawit) sebagai komoditas ekspor, tetapi juga produk produk UMKM," terangnya, saat sambutan secara virtual, waktu itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022