Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Selatan Muslim mengatakan ada 316 desa masih belum terjangkau jaringan telekomunikasi atau blank spot.
"Kami terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika), karena memang kewenangan membangun BTS (Base Transceiver Station) itu ada di mereka. Saat ini masih ada 316 desa blank spot di Kalsel yang perlu dibangunkan BTS,” terangnya kepada ANTARA di Banjarmasin, Jum'at, (15/7/2022).
Dirinci, data titik blank spot tersebut tersebar di Kabupaten Barito Kuala sebanyak 64 desa, disusul Kabupaten Banjar 46 desa, dan Kabupaten Tanah Laut 45 desa.
Selain itu, di Kabupaten Kotabaru 38 desa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 33 desa, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 32 desa, Kabupaten Tanah Bumbu 18 desa, Kabupaten Balangan 16 desa, Kabupaten Hulu Sungai Utara 9 desa, Kabupaten Tapin 6 desa, Kabupaten Tabalong 7 desa.
Sedangkan, di Kota Banjarbaru ada dua wilayah dan khusus Kota Banjarmasin, area blank spot sudah teratasi 100 persen.
"Di Kalsel saat ini tersisa 9 persen yang masih mengalami blank spot jaringan telekomunikasi, yang tersebar di sejumlah desa pada beberapa kabupaten kota," ujarnya.
Upaya mewujudkan kemerdekaan telekomunikasi ini, kata dia, pihaknya selain berkoordinasi langsung dengan pihak Kemenkominfo juga menggandeng sejumlah penyedia layanan telekomunikasi (provider) di Kalsel untuk membangun BTS di daerah yang masih terdapat blank spot.
“Alhamdulillah, pada 2022 ini beberapa provider telah membangunkan BTS, seperti XL AXIATA membangun BTS di 12 titik desa blank spot, kemudian satu titik oleh Indosat, dan satu titik oleh Smartfren,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Kalsel, melalui pihaknya, kata Muslim berjanji untuk terus berupaya mengentaskan desa blank spot di Kalsel.
“Dalam renstra (rencana strategis) sudah kami cantumkan target kita terkait pengentasan desa blank spot ini sampai 2026, dan kami berharap ini bisa diselesaikan. Apalagi saat ini sudah 91 persen wilayah di Kalsel telah merdeka jaringan telekomunikasi,” ujarnya.
Baca juga: Bupati gembira bisa realisasikan pembangunan BTS di desa
Baca juga: Internet gratis tak bisa diakses, warga Mantuyan tunggu pemulihan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Kami terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika), karena memang kewenangan membangun BTS (Base Transceiver Station) itu ada di mereka. Saat ini masih ada 316 desa blank spot di Kalsel yang perlu dibangunkan BTS,” terangnya kepada ANTARA di Banjarmasin, Jum'at, (15/7/2022).
Dirinci, data titik blank spot tersebut tersebar di Kabupaten Barito Kuala sebanyak 64 desa, disusul Kabupaten Banjar 46 desa, dan Kabupaten Tanah Laut 45 desa.
Selain itu, di Kabupaten Kotabaru 38 desa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 33 desa, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 32 desa, Kabupaten Tanah Bumbu 18 desa, Kabupaten Balangan 16 desa, Kabupaten Hulu Sungai Utara 9 desa, Kabupaten Tapin 6 desa, Kabupaten Tabalong 7 desa.
Sedangkan, di Kota Banjarbaru ada dua wilayah dan khusus Kota Banjarmasin, area blank spot sudah teratasi 100 persen.
"Di Kalsel saat ini tersisa 9 persen yang masih mengalami blank spot jaringan telekomunikasi, yang tersebar di sejumlah desa pada beberapa kabupaten kota," ujarnya.
Upaya mewujudkan kemerdekaan telekomunikasi ini, kata dia, pihaknya selain berkoordinasi langsung dengan pihak Kemenkominfo juga menggandeng sejumlah penyedia layanan telekomunikasi (provider) di Kalsel untuk membangun BTS di daerah yang masih terdapat blank spot.
“Alhamdulillah, pada 2022 ini beberapa provider telah membangunkan BTS, seperti XL AXIATA membangun BTS di 12 titik desa blank spot, kemudian satu titik oleh Indosat, dan satu titik oleh Smartfren,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Kalsel, melalui pihaknya, kata Muslim berjanji untuk terus berupaya mengentaskan desa blank spot di Kalsel.
“Dalam renstra (rencana strategis) sudah kami cantumkan target kita terkait pengentasan desa blank spot ini sampai 2026, dan kami berharap ini bisa diselesaikan. Apalagi saat ini sudah 91 persen wilayah di Kalsel telah merdeka jaringan telekomunikasi,” ujarnya.
Baca juga: Bupati gembira bisa realisasikan pembangunan BTS di desa
Baca juga: Internet gratis tak bisa diakses, warga Mantuyan tunggu pemulihan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022