Wakil Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mesir membawa tiga pengusaha yang bergerak di bidang pangan, garmen, pertanian, perikanan dan kerajinan tangan untuk berbisnis di Kalimantan Selatan, Senin, (20/18/2022).
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani menerangkan setibanya di bandara Syamsuddin Noor rombongan dari Mesir itu langsung dibawa ke Kantor Gubernur untuk temu bisnis dengan pelaku usaha di Kalsel.
"Gubernur Kalsel diwakili sekretaris daerah menyambut baik kunjungan. Pemprov Kalsel berharap pertemuan ini membuka angin segar bagi akses pasar produk Kalsel ke luar negeri, khususnya Mesir," ujarnya, kepada ANTARA di Banjarmasin.
Dalam kesempatan tersebut, Birhasani mengenalkan 17 pelaku usaha asal Kalsel sekaligus mempromosikan produk dagangannya.
Begitu pun sebaliknya, kata dia, Atase Perdagangan Indonesia untuk Mesir juga mengenalkan pengusaha asal Benua Afrika tersebut satu persatu lengkap dengan profil usahanya.
Selanjutnya, kedua pihak pelaku usaha saling berkomunikasi dan memperlihatkan langsung sampel produknya masing-masing.
"Kita sangat berharap pembicaraan bisnis to bisnis segera terjadi deal atas negosiasi di antara pengusaha hingga terjadi transaksi," ujarnya.
Melihat geliat semangat dari pelaku usaha, kata dia, pihaknya optimistis akan terjadi kerja sama yang baik dan berkelanjutan.
Terjalinnya komunikasi bisnis tersebut, kata dia, berawal dari salah satu pengusaha asal Kalsel yang punya hubungan bisnis dengan pengusaha Mesir.
"Selain itu pengusaha itu juga dekat dengan orang-orang di KBRI di Mesir. Pihak Mesir tertarik dengan potensi alam dan beberapa produk Kalsel, setelah mereka lakukan pembahasan yang intens. Hal itu lah yang melatar belakangi kunjungan dari Mesir hari ini," ujarnya.
17 pengusaha asal Kalsel itu diantaranya ; Diyang Kinjut (sasirangan), Yusuf (sulpur, singkong, jagung, rempah-rempah), Irfan Anakayu (produk kerajinan handmade), Ardiansyah (beras), Abdi (produk ramuan tradisional sarigading).
Selanjutnya, ada Syahbudin (perkebunan dan pertanian), Abu Najib (tasbih kaukah atau gulah dan kerajinan), Lana (VCO atau minyak kelapa), Warni (rotan), Mahfudz (teh gharu), Dwi Putra (kopi Borneo)
lainnya, ada Khalid (herbal), Arsani (HOPI), Punia Dewi (chocolicius), Inge Gesinovita (Iges Jewelry), Anis (manik-manik) dan Irma (sasirangan).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani menerangkan setibanya di bandara Syamsuddin Noor rombongan dari Mesir itu langsung dibawa ke Kantor Gubernur untuk temu bisnis dengan pelaku usaha di Kalsel.
"Gubernur Kalsel diwakili sekretaris daerah menyambut baik kunjungan. Pemprov Kalsel berharap pertemuan ini membuka angin segar bagi akses pasar produk Kalsel ke luar negeri, khususnya Mesir," ujarnya, kepada ANTARA di Banjarmasin.
Dalam kesempatan tersebut, Birhasani mengenalkan 17 pelaku usaha asal Kalsel sekaligus mempromosikan produk dagangannya.
Begitu pun sebaliknya, kata dia, Atase Perdagangan Indonesia untuk Mesir juga mengenalkan pengusaha asal Benua Afrika tersebut satu persatu lengkap dengan profil usahanya.
Selanjutnya, kedua pihak pelaku usaha saling berkomunikasi dan memperlihatkan langsung sampel produknya masing-masing.
"Kita sangat berharap pembicaraan bisnis to bisnis segera terjadi deal atas negosiasi di antara pengusaha hingga terjadi transaksi," ujarnya.
Melihat geliat semangat dari pelaku usaha, kata dia, pihaknya optimistis akan terjadi kerja sama yang baik dan berkelanjutan.
Terjalinnya komunikasi bisnis tersebut, kata dia, berawal dari salah satu pengusaha asal Kalsel yang punya hubungan bisnis dengan pengusaha Mesir.
"Selain itu pengusaha itu juga dekat dengan orang-orang di KBRI di Mesir. Pihak Mesir tertarik dengan potensi alam dan beberapa produk Kalsel, setelah mereka lakukan pembahasan yang intens. Hal itu lah yang melatar belakangi kunjungan dari Mesir hari ini," ujarnya.
17 pengusaha asal Kalsel itu diantaranya ; Diyang Kinjut (sasirangan), Yusuf (sulpur, singkong, jagung, rempah-rempah), Irfan Anakayu (produk kerajinan handmade), Ardiansyah (beras), Abdi (produk ramuan tradisional sarigading).
Selanjutnya, ada Syahbudin (perkebunan dan pertanian), Abu Najib (tasbih kaukah atau gulah dan kerajinan), Lana (VCO atau minyak kelapa), Warni (rotan), Mahfudz (teh gharu), Dwi Putra (kopi Borneo)
lainnya, ada Khalid (herbal), Arsani (HOPI), Punia Dewi (chocolicius), Inge Gesinovita (Iges Jewelry), Anis (manik-manik) dan Irma (sasirangan).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022