Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Keberhasilan Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota menghantarkan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan meraih Sertifikat Adipura diganjar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan memberikan bantuan.
Kabid Kebersihan Lingkungan Najeriansyah di Amuntai, Jum'at, mengatakan bantuan berupa empat buah Kontainer sampah dan satu unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah belum lama ini diserahkan kepada Pemda Hulu Sungai Utara.
"Walaupun sertifikat Adipura bukan tujuan utama kita, namun kita bersyukur mendapat bantuan sarana dan prasarana kebersihan ini," ujar Najeriansyah.
Najeriansyah mengatakan memperoleh penghargaan Adipura hanyalah tujuan antara saja, target utama yakni membudayakan masyarakat hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Selain mendapat bantuan dari pusat, kata Najeriansyah, Pemda HSU juga menaikan honor petugas kebersihan dari Rp600 ribu per bulan menjadi Rp700 ribu per bulan.
Keberhasilan meraih penghargaan Sertifikat Adipura, terang Najeriansyah berkat upaya peningkatan kegiatan kebersihan dilingkup Kota Amuntai dan sekitarnya.
Peningkatan upaya kebersihan seperti penambahan bank sampah, keterlibatan peran serta masyarakat khususnya lingkungan sekolah, pada aktivitas pemilahan dan pengomposan sampah serta kebersihan pemukiman tepi sungai.
Dikatakan, sebanyak 10 buah bank sampah sudah dibangun di Kecamatan Amuntai Tengah dan Banjang. Seiring kucuran dana desa, sejumlah kepala desa juga tertarik mengadakan bank sampah dan kendaraan roda tiga sendiri.
Najeriansyah mengatakan anggaran membangun bank sampah ditingkat desa dan kecamatan sebenarnya tidak begitu besar, cukup mengalokasikan biaya Rp2 juta sampai Rp3 juta dan tidak memerlukan lahan yang luas.
Ia menyayangkan, belum semua kecamatan tertarik mengadakan bank sampah ini, padahal selain bisa meningkatkan kebersihan, juga bisa menambah pendapatan desa/kecamatan dan membuka lapangan kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Kabid Kebersihan Lingkungan Najeriansyah di Amuntai, Jum'at, mengatakan bantuan berupa empat buah Kontainer sampah dan satu unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah belum lama ini diserahkan kepada Pemda Hulu Sungai Utara.
"Walaupun sertifikat Adipura bukan tujuan utama kita, namun kita bersyukur mendapat bantuan sarana dan prasarana kebersihan ini," ujar Najeriansyah.
Najeriansyah mengatakan memperoleh penghargaan Adipura hanyalah tujuan antara saja, target utama yakni membudayakan masyarakat hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Selain mendapat bantuan dari pusat, kata Najeriansyah, Pemda HSU juga menaikan honor petugas kebersihan dari Rp600 ribu per bulan menjadi Rp700 ribu per bulan.
Keberhasilan meraih penghargaan Sertifikat Adipura, terang Najeriansyah berkat upaya peningkatan kegiatan kebersihan dilingkup Kota Amuntai dan sekitarnya.
Peningkatan upaya kebersihan seperti penambahan bank sampah, keterlibatan peran serta masyarakat khususnya lingkungan sekolah, pada aktivitas pemilahan dan pengomposan sampah serta kebersihan pemukiman tepi sungai.
Dikatakan, sebanyak 10 buah bank sampah sudah dibangun di Kecamatan Amuntai Tengah dan Banjang. Seiring kucuran dana desa, sejumlah kepala desa juga tertarik mengadakan bank sampah dan kendaraan roda tiga sendiri.
Najeriansyah mengatakan anggaran membangun bank sampah ditingkat desa dan kecamatan sebenarnya tidak begitu besar, cukup mengalokasikan biaya Rp2 juta sampai Rp3 juta dan tidak memerlukan lahan yang luas.
Ia menyayangkan, belum semua kecamatan tertarik mengadakan bank sampah ini, padahal selain bisa meningkatkan kebersihan, juga bisa menambah pendapatan desa/kecamatan dan membuka lapangan kerja.
Editor : Eddy Abdillah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016