Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyetujui rencana pembangunan jembatan layang di Simpang Empat Gatot Subroto, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk mengatasi kemacetan di daerah tersebut.


"Saat ini cukup banyak daerah yang mengajukan untuk pembangunan jalan layang atau fly over, sehingga harus diseleksi cukup ketat untuk bisa merealisasikan proyek tersebut," kata menteri di Banjarmasin, Kamis.


Menteri menyampaikan itu pada peresmian program hibah air minum dan program hibah saluran air bersih untuk Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kapuas Kalimantan Tengah, Palangkaraya dan Balikpapan, Kalimantan Timur.


Djoko menambahkan, untuk membangun jalan layang perlu berbagai pertimbangan yang cukup matang dan study kelayakan yang dilakukan, sehingga proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.


"Namun karena dari balai besar pekerjaan umum sudah menyatakan proyek dimulai 2012 dan Dirjen Bina Marga sudah setuju saya ya juga setuju," kata Djoko yang mendapatkan sambutan meriah dari peserta dialog di antaranya Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin.


Keinginan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk membangun jalan layang tersebut sudah sejak lama, namun karena adanya beberapa kendala dan proses yang harus dilalui, hingga kini jalan yang juga merupakan impian warga Kalsel tersebut belum kunjung terwujud.


Bahkan untuk membangun jalan yang diperkirakan menelan dana hingga Rp200 miliar tersebut, Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Banjarmasin yang kini lokasinya di sekitar rencana pembangunan jalan tersebut segera dipindah.


"Kita telah menerima surat dari BPN pusat bahwa kantor BPN  Banjarmasin siap dipindah ke Jalan Pramuka Banjarmasin untuk memperlancar pembangunan jalan layang tersebut," katanya.


Jalan layang itu nantinya akan membentang di atas Jalan A Yani mulai dari kilometer 3 hingga kilometer 4,5 dengan total panjangnya mencapai 1,5 kilometer.   


Kantor yang beralamat di Jalan Ahmad Yani km 4 Banjarmasin tersebut harus dipindah, karena lahan tersebut akan digunakan sebagai lahan pembangunan jalan lingkar dalam dan jalan layang yang pertama di Kalimantan Selatan.


Sebagaimana diketahui, jalan Gatot Subroto kini merupakan pusat kemacetan yang terjadi di Kota Banjarmasin baik pagi maupun sore.


Kondisi tersebut terjadi, pertambahan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan pembangunan ruas jalan baru.


Sebelumnya, Kepala Dinas PU Kalsel Arsyadi mengatakan rencana pembangunan jalan layang tersebut sudah dibahas secara serius dengan pemerintah pusat./B

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011