Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, bekerja keras untuk menekan angka kematian ibu dan bayi melalui program Gerakan Bangkitnya Sayang Anak, Ibu, Janin Lahir Aman dan Nyaman (Gerbang Saijaan).
"Gerakan Saijaan merupakan inovasi bidang kesehatan sebagai langkah strategis menurunkan angka kematian ibu dan bayi," kata Kadis Kesehatan Kotabaru, H Cipta Waspada melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Hj Rahmiah di Kotabaru, Minggu.
Dikatakan, jumlah kematian ibu dan bayi pada 2011, 2012 dan 2013 diatas 60 persen dari 201/200.000 angka kelahiran bayi diatas 60 persen.
"Kondisi tersebutlah membuat kami prihatin dan harus berinovasi untuk meluncurkan program `Gerbang Saijaan`," tutur Rahmiah.
Dia menjelaskan, program Gerbang Saijaan sebenarnya telah dilaksanakan sejak 2015, tetapi baru 2016 `dilaunching` di Mekar Pura, Kecamatan Pulaulaut Tengah, karena di Pusksemas tersebut nihil kematian.
Dengan Gerbang Saijaan, Rahmiah menargetkan tahap awal mampu menekan angka kematian ibu dan bayi hingga minimal 30 persen, dan akan terus turun seminimal mungkin.
Untuk mewujudkan target tersebut, melalui program Gerbang Saijaan, pihaknya menyusun beberapa langkah strategis, di antaranya, membangun rumah tunggu, melibatkan pendampingan bidan, dukun dan stakeholder, serta menyiapkan dana untuk operasional.
Menurut dia, penyebab langsung angka kematian ibu dikarenakan konplikasi kehamilan, persalinan dan nifas serta pendarahan, preeklamsi, persalinan lama.
Sedangkan penyebab tidak langsung, dipengaruhi `Empat Terlalu`, yakni, terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering, dan terlalu dekat jarak kelahiran.
Penyebab tidak langsung lainnya, terlambat mengenal tanda bahaya, terlambat mengambil keputusan dan terlambat mencapai fasilitas kesehatan sehingga terlambat dalam penangan persalinan dan kegawatdaruratan.
"Kami berharap dengan dibangunnya rumah tunggu, pendampingan bidan, dukun dan stakeholder yang komitmen terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta pendanaan yang cukup, maka target turun 30 persen dapat terwujud," demikian Rahmiah.
Manfaat lain dari Gerbang Saijaan di antaranya, bergerak secara dinamis dari berbagai leding sektor yang memiliki kesamaan persepsi dan tujuan. Bangkitnya semangat dalam mencerdasakan generasi muda yang unggul melalui penyehatan ibu hamil yang bisa melahirkan dalam keadaaan sehat.
Menyayangi semua manusia, khususnya ibu hamil dan nifas dengan pemenuhan gizi seimbang agar terciptanya generasi secara fisik dan mental.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Gerakan Saijaan merupakan inovasi bidang kesehatan sebagai langkah strategis menurunkan angka kematian ibu dan bayi," kata Kadis Kesehatan Kotabaru, H Cipta Waspada melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Hj Rahmiah di Kotabaru, Minggu.
Dikatakan, jumlah kematian ibu dan bayi pada 2011, 2012 dan 2013 diatas 60 persen dari 201/200.000 angka kelahiran bayi diatas 60 persen.
"Kondisi tersebutlah membuat kami prihatin dan harus berinovasi untuk meluncurkan program `Gerbang Saijaan`," tutur Rahmiah.
Dia menjelaskan, program Gerbang Saijaan sebenarnya telah dilaksanakan sejak 2015, tetapi baru 2016 `dilaunching` di Mekar Pura, Kecamatan Pulaulaut Tengah, karena di Pusksemas tersebut nihil kematian.
Dengan Gerbang Saijaan, Rahmiah menargetkan tahap awal mampu menekan angka kematian ibu dan bayi hingga minimal 30 persen, dan akan terus turun seminimal mungkin.
Untuk mewujudkan target tersebut, melalui program Gerbang Saijaan, pihaknya menyusun beberapa langkah strategis, di antaranya, membangun rumah tunggu, melibatkan pendampingan bidan, dukun dan stakeholder, serta menyiapkan dana untuk operasional.
Menurut dia, penyebab langsung angka kematian ibu dikarenakan konplikasi kehamilan, persalinan dan nifas serta pendarahan, preeklamsi, persalinan lama.
Sedangkan penyebab tidak langsung, dipengaruhi `Empat Terlalu`, yakni, terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering, dan terlalu dekat jarak kelahiran.
Penyebab tidak langsung lainnya, terlambat mengenal tanda bahaya, terlambat mengambil keputusan dan terlambat mencapai fasilitas kesehatan sehingga terlambat dalam penangan persalinan dan kegawatdaruratan.
"Kami berharap dengan dibangunnya rumah tunggu, pendampingan bidan, dukun dan stakeholder yang komitmen terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta pendanaan yang cukup, maka target turun 30 persen dapat terwujud," demikian Rahmiah.
Manfaat lain dari Gerbang Saijaan di antaranya, bergerak secara dinamis dari berbagai leding sektor yang memiliki kesamaan persepsi dan tujuan. Bangkitnya semangat dalam mencerdasakan generasi muda yang unggul melalui penyehatan ibu hamil yang bisa melahirkan dalam keadaaan sehat.
Menyayangi semua manusia, khususnya ibu hamil dan nifas dengan pemenuhan gizi seimbang agar terciptanya generasi secara fisik dan mental.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016