Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Tanaman gulma jenis kiambang atau kayapu (bahasa Banjar) dimanfaat untuk kompos sebagai penyubur berbagai tanaman yang berhasil dikumpulkan oleh anggota MELINGAI (Masyarakat Peduli Sungai) saat aksi kebersihan di Jalan Gatot Subroto Banjarmasin, Minggu (25/1).


Guru biologi SMA 5 Banjarmasin, Miswiyati kepada Antaranews Kalsel,   mengatakan semua kiambang yang sudah dikumpulkan oleh MELINGAI diangkut ke SMA 5 untuk dilakukan proses permentasi sekitar dua minggu akan menjadi kompos.

"Untuk kiambang sekitar dua minggu proses permentasi sudah bisa jadi kompos," kata Miswiyati saat ikut gotong royong membersihkan sungai dengan mengangkat kiambang didepan RS Gatot Subroto.

Menurutnya pupuk kompos banyak manfaatnya dan bisa dipakai untuk pupuk segala tanaman seperti mangga dan rambutan serta tanaman sayur-sayuran.

Miswiyati menjelaskan program green school di SMA 5 selalu aktif melakukan pelestarian lingkungan diberapa tempat termasuk di Pasar Terapung Piere Tendean.

"Sebenarnya murid-murid saya banyak yang mau ikut gotong royong ini, tetapi mereka tidak tahu, karena pemberitahuannya mendadak," kata Miswiyati bersama lima orang muridnya.

Mohammad Ary, salah satu pengurus MELINGAI menambahkan, sungai di depan komplek rumah sakit tentara Gatot Subroto tersebut selama ini tertutup oleh kayapu sehingga beberapa teratai yang ada tidak kelihatan lagi.

"Padahal teratai itu sudah berbunga, tetapi kalau tertutup rapat oleh kayapu tidak indah lagi dipandang mata, selain itu kayapu adalah gulma yang harus dibersihkan," kata Mohammad Ary.

Pria pencinta lingkungan tersebut menjelaskan pada aksi di Jalan Gatot Subroto ini banyak dihadiri anggota MELINGAI termasuk dari green school SMA 5.

Pekerjaan kita jadi lebih ringan karena ratusan kilo kiambang setelah diangkat ke darat langsung diangkut pakai mobil milik ibu Miswiyati," terang Mohammad Ary.

Termasuk mobil roda tiga milik Pemko Banjarmasin turut pula siap mengangkat kiambang ke penampungan SMA 5 yang beralamat di Jalan Sultan Adam tersebut.

"Terkait pemanfaatan kompos dari kiambang untuk tanaman sayur, saya akan berikan bibit selediri, kata pria yang akrab di panggil Ary itu.

Anggota MELINGAI terdiri dari beberapa pencinta dan pemerhati lingkungan, seperti FKH, Pena Hijau, Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), dari kalangan pemerintah, wartawan, Sepeda Antik Banjarmasin, akademisi, sekolah serta warga Banjarmasin./f


      

Pewarta: Asmuni

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016