Balangan - (Antaranews Kalsel) -  Kematian Yatni Fatmawati alias Atni (31), yang ditemukan  dicor di  samping rumah yang ditinggali suaminya, Syahrudin alias Udin bersama istri tuanya, di Desa Hujan Mas Rt 04, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, hingga kini masih menyisakan misteri.

Melihat dari kondisi mayat Atni,  dengan mulut menganga, keluarga korban memperkirakan, kematiannya akibat dibekap oleh tersangka.   

Kendati masih penasaran dengan kematian Atni yang juga istri siri Syahrudin, keluarga  korban memilih segera menguburkan jenazah dengan layak, sambil menunggu proses otopsi yang akan dilakukan oleh Polda kalsel.
    
"Jenazah Atni, kami kuburkan dulu dengan layak, kalau nanti harus dibongkar lagi tidak masalah," katanya.
    
Menurut keluarga korban, Rahli (33), setelah dilakukan visum dan pemeriksaan lainnya diRSUD Balangan, Polres Balangan menyerahkan jenazah Atni yang ditemukan dicor disamping rumah suaminya itu, kepada keluarga.
   
"Setelah satu malam berada di RSUD Balangan,Jumat (15/1) jenazah Atni kami bawa pulang dan dimakamkan," katanya.
    
Menurut Rahli (33), prosesi pemakaman Yatni Fatmawati berlangsung pada pukul 14.00 wita, ia dimakamkan dekat kuburan sang ayah, yaitu di Lampihong, dekat kantor Polsek Kecamatan Lampihong.
    
"Paling tidak Atni sudah disholatkan dan dimakamkan secara layak, dan apabila nantinya diperlukan lagi untuk kebutuhan pemeriksaan atau otopsi, kami pihak keluarga siap membantu, dan kami juga sudah menyatakan lewat pernyataan tertulis," ujar Rahli.

Syahraudin, kini juga telah meninggal karena kecelakaan lalu lintas di jalan tambang PT Adaro, pada 7 Januari 2016, beberapa saat setelah dimintai keterangan terkait hilangnya istrinya.    

Dari hasil pemeriksaan polisi, kata dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah Atni, hanya saja bagian mulut terbuka, seakan bekas bekapan.
    
"Dari keterangan polisi, di tubuh Atni tidak ditemukan tanda-tanda pukulan maupun kekerasan lainnya, cuma bagian mulut terbuka seakan bekas bekapan," katanya.
    
Menurut dia, sebelum meninggal, Atmi memang memiliki riwayat penyakit asma, namun begitu tambahnya, kematian Yatni Fatmawati diyakini bukan karena asma.
    
"Atni memang punya penyakit asma, namun kira-kira bukan itu penyebab kematiannya, yang jelas kami sudah lega, karena bisa menguburkan Atni dengan baik dan benar," ujarnya.
     
Selain menyerahkan jenazah, polisi juga menyerahkan perhiasan emas Atni, yaitu tiga cincin emas, gelang, kalung, dan anting almarhum.
    
Kapolres Balangan AKBP Sudrajad Hariwibowo SIK mengatakan, bahwa hasil visum luar belum keluar dari pihak rumah sakit.
    
"Hasil visum luar belum keluar, namun keterangan sementara mulut korban terbuka, dan nanti jika diperlukan lagi untuk otopsi, ya kita bongkar lagi jenazahnya, dan itu sudah kesepakatan dari pihak keluarga almarhum," jelas Kapolres Balangan kepada Antara via telpon.
 

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016