Bupati Barito Kuala (Batola) Hj  Noormiliyani mengatakan, peringatan HUT ke-73 Proklamasi Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi Pertahanan mengandung banyak pelajaran yang dapat dipetik dan diambil hikmah. 

Peringatan ini, lanjutnya, juga menjadi momentum dalam menggali dan menghayati nilai-nilai perjuangan Brigjen Hasan Basry dalam membela dan mempertahankan NKRI. 

“Sejenak mari kita membuka kembali catatan sejarah perjuangan rakyat Kalimantan sebagaimana peristiwa besar Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan yang menjadi corong api semangat perjuangan mempertahankan NKRI kala itu,” ujarnya saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, Selasa (17/5/2022). 

Lebih jauh dikatakan, peristiwa besar Proklamasi pada tanggal 17 Mei 1949 di Kandangan yang dibacakan dan ditandatangani langsung Brigjen Hasan Basry atas nama rakyat Kalimantan Selatan menyatakan Kalimantan Selatan bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Republik Indonesia. 

Jauh sebelum peristiwa itu, menurut gubernur, semangat rakyat Kalimantan melawan penjajahan Belanda terus tumbuh di kota-kota maupun di desa-desa. 

Perlawanan itu, jelas dia, bisa dilihat dari setiap lapisan masyarakat mulai pegawai pemerintah, buruh, perawat, sampai pembantu rumah tangga melakukan gerakan tidak masuk kerja. 

Bahkan, ungkap dia, sebagian dari mereka memilih bergabung dengan para pejuang dengan mengangkat senjata. 

Untuk mengakomodir para gerilyawan, lanjut gubernur, Hasan Basry berinisiatif mengadakan rapat dan mengambil keputusan perlunya didirikan pemerintahan militer, namun rapat tersebut diserang militer Belanda. 

Kemudian pada rapat berikutnya digelar 17 Mei 1949, sambung dia,  akhirnya diputuskan berdirinya Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan dan resmi menjadi bagian dari Angkatan Perang Republik Indonesia. 

“Mari jadikan sejarah Proklamasi 17 Mei 1949 di Kalimantan Selatan ini satu catatan yang sangat bermakna sebagai cermin bagi kita,  gerilya rakyat Kalimantan Selatan di bawah komando Brigjen Hasan Basry meninggalkan jejak sejarah yang sangat berharga untuk direnungi dan diteladani,” ajaknya. 

Di momentum peringatan HUT ke-73 Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, gubernur mengajak hendaknya jangan hanya bertujuan untuk mengenang sejarah perjuangan dan kepahlawanan, namun diharapkan menjadi ruang introspeksi.

"Bukan apa yang telah diberikan bangsa dan negara, namun sejauh mana dapat melanjutkan perjuangan yang dirintis para pendahulu,"demikian tegasnya.

Upacara yang berlangsung di halaman Kantor Setdakab Batola tersebut dihadiri Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Ketua DPRD Saleh, seluruh anggota Forkopimda, Sekda Batola H Zulkifli Yadi Noor, para pimpinan organisasi wanita, para pimpinan SKPD, para pejabat eselon III, IV, pasukan TNI, Polri, Satpol-PP dan pasukan Korpri berlangsung khidmat.

Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Hj Noormiliyani AS, Komandan Upacara Kapten Inf Tri Hendro W, Perwira Upacara Kapten CPL Dwi Suhandiwan. Upacara yang dimulai pukul 08.00 Wita ini diawali pembacaan sejarah singkat berdirinya Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan oleh Serka Husen, dilanjutkan pengibaran bendera merah putih oleh tiga anggota TNI.

Upacara juga dirangkai pembacaan teks Pancasila dipimpin Bupati Batola Hj Noormiliyani, pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Sertu Sahrir, dan Pembacaan Teks Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan oleh Sertu Warmanto. 

Pewarta: Arianto

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022