Tahun ini Adaro Group akan fokus kepada penanganan stunting di 28 desa di Kabupaten Balangan mengingat masih tingginya kasus gagal tumbuh di wilayah ini.
Dengan total sasaran intervensi 315 guna mewujudkan Kabupaten Balangan bebas stunting, Adaro Group mengalokasikan dana bantuan Rp1,2 miliar.
Hal ini disampaikan CSR Department Head PT Adaro Indonesia Leni Marlina saat kick off program percepatan penurunan stunting di Gedung Inspektorat Kabupaten Balangan, Rabu (11/5).
"Adaro Group bekerjasama dengan konsultan pendamping akan melakukan pendampingan baik intervensi spesifik langsung ke sasaran ibu hamil risiko tinggi, bayi di bawah 2 tahun stunting, serta ibu menyusui yang mempunyai bayi stunting," jelas Leni.
Termasuk intervensi sensitif, yakni ketahanan pangan dan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Balangan.
Selain itu tambah Leni Marlina, program ini juga sebagai peningkatan kapasitas pelaku teknis dan pendampingan ke sasaran intervensi stunting.
“Semoga program ini berjalan sesuai harapan, dan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Balangan lekas tercapai,” tutup Leni Marlina.
Data pada situs resmi Kabupaten Balangan, berdasarkan data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) angka stunting di sini tahun sebelumnya mencapai 25 persen namun di awal tahun 2022 sudah mencapai 17,9 persen. Pemerintah Kabupaten Balangan pun terus berkomitmen menanggulangi stunting dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Adaro Group, yakni PT Adaro Indonesia, Balangan Coal, PT Saptaindra Sejati, dan Yayasan Adaro Bangun Negeri yang dituangkan dalam penandatangan komitmen bersama.
Upaya bersama ini dilakukan dalam sebuah wadah yang disebut Tim Kelompok Kerja atau Pokja Balanting (Balangan Lawan Stunting) yang diketuai oleh Sekda Balangan dan Kepala Bappeda sebagai wakil ketua.
Pertemuan antar SKPD, pihak swasta dan pemerintah desa serta pemangku kepentingan lainnya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting dikoordinir langsung oleh Bappeda serta mengumpulkan data-data program stunting dan melaporkan hasilnya ke tingkat pusat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Balangan Sutikno mengharapkan kerjasama semua pihak dari tingkat desa hingga kabupaten dalam menyuksesnya penurunan angka stunting.
“Tugas pertama yang harus kita lakukan adalah membangun kesadaran masyarakat tentang stunting, seberapa bagus program dan seberapa keras usaha pemerintah dan swasta dalam memberantas stunting. Tanpa adanya kesadaran masyarakat, program pasti akan gagal,” ungkap Sutikno.
Sutikno menambahkan, dengan kegiatan ini persentase angka stunting di Kabupaten Balangan bisa turun signifikan.
“Harapan kita semua adalah Kabupaten Balangan bisa jadi contoh keberhasilan dalam penanggulangan stunting,” tambah Sutikno.
Sosialisasi sekaligus penandatanganan komitmen bersama Balangan Lawan Stunting (Balanting) ini dilakukan oleh Bupati Balangan, yang diwakili Sekretaris Daerah, Kepala SKPD, perwakilan Adaro Group, camat dan 28 desa yang masuk dalam Pokja Balanting.
Baca juga: Bang Dhin : "Stunting bukan kompetisi, tapi kolaborasi"
Baca juga: Gubernur Tekankan Pentingnya Penanganan Serius Soal Stunting
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat koordinator percepatan penurunan stunting di Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Dengan total sasaran intervensi 315 guna mewujudkan Kabupaten Balangan bebas stunting, Adaro Group mengalokasikan dana bantuan Rp1,2 miliar.
Hal ini disampaikan CSR Department Head PT Adaro Indonesia Leni Marlina saat kick off program percepatan penurunan stunting di Gedung Inspektorat Kabupaten Balangan, Rabu (11/5).
"Adaro Group bekerjasama dengan konsultan pendamping akan melakukan pendampingan baik intervensi spesifik langsung ke sasaran ibu hamil risiko tinggi, bayi di bawah 2 tahun stunting, serta ibu menyusui yang mempunyai bayi stunting," jelas Leni.
Termasuk intervensi sensitif, yakni ketahanan pangan dan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Balangan.
Selain itu tambah Leni Marlina, program ini juga sebagai peningkatan kapasitas pelaku teknis dan pendampingan ke sasaran intervensi stunting.
“Semoga program ini berjalan sesuai harapan, dan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Balangan lekas tercapai,” tutup Leni Marlina.
Data pada situs resmi Kabupaten Balangan, berdasarkan data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) angka stunting di sini tahun sebelumnya mencapai 25 persen namun di awal tahun 2022 sudah mencapai 17,9 persen. Pemerintah Kabupaten Balangan pun terus berkomitmen menanggulangi stunting dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Adaro Group, yakni PT Adaro Indonesia, Balangan Coal, PT Saptaindra Sejati, dan Yayasan Adaro Bangun Negeri yang dituangkan dalam penandatangan komitmen bersama.
Upaya bersama ini dilakukan dalam sebuah wadah yang disebut Tim Kelompok Kerja atau Pokja Balanting (Balangan Lawan Stunting) yang diketuai oleh Sekda Balangan dan Kepala Bappeda sebagai wakil ketua.
Pertemuan antar SKPD, pihak swasta dan pemerintah desa serta pemangku kepentingan lainnya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting dikoordinir langsung oleh Bappeda serta mengumpulkan data-data program stunting dan melaporkan hasilnya ke tingkat pusat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Balangan Sutikno mengharapkan kerjasama semua pihak dari tingkat desa hingga kabupaten dalam menyuksesnya penurunan angka stunting.
“Tugas pertama yang harus kita lakukan adalah membangun kesadaran masyarakat tentang stunting, seberapa bagus program dan seberapa keras usaha pemerintah dan swasta dalam memberantas stunting. Tanpa adanya kesadaran masyarakat, program pasti akan gagal,” ungkap Sutikno.
Sutikno menambahkan, dengan kegiatan ini persentase angka stunting di Kabupaten Balangan bisa turun signifikan.
“Harapan kita semua adalah Kabupaten Balangan bisa jadi contoh keberhasilan dalam penanggulangan stunting,” tambah Sutikno.
Sosialisasi sekaligus penandatanganan komitmen bersama Balangan Lawan Stunting (Balanting) ini dilakukan oleh Bupati Balangan, yang diwakili Sekretaris Daerah, Kepala SKPD, perwakilan Adaro Group, camat dan 28 desa yang masuk dalam Pokja Balanting.
Baca juga: Bang Dhin : "Stunting bukan kompetisi, tapi kolaborasi"
Baca juga: Gubernur Tekankan Pentingnya Penanganan Serius Soal Stunting
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat koordinator percepatan penurunan stunting di Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022