Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Tarmidzi A Karim mengungkapkan dana APBD 2016 akan diutamakan untuk pembangunan infrastruktur dan beberapa program produktif lainnya.


Menurut Gubernur usai mengisi pertemuan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan bersama mitra kerja di Banjarmasin Rabu, saat ini pertumbuhan ekonomi sedang mengalami perlambatan, sehingga sangat berpengaruh terhadap APBD.

Dengan demikian, kata dia, pemanfaatan dana APBD perlu diperketat dengan melaksanakan program-program yang mampu mendorong percepatan pembangunan.

"Kita akan terus mendorong percepatan pembangunan melalui berbagai program produktif, antara lain pengembangan infrastruktur, baik itu jalan, jembatan, pelabuhan dan lainnya, untuk memudahkan sistem transportasi investasi," katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan terus mendorong tumbuhnya industri ekonomi masyarakat, baik itu pertanian, perkebunan, perikanan dan usaha mikro kecil dan menengah.

Saat ini, tambah Tarmidzi, harga komoditas sedang turun, sehingga perlu dilakukan terobosan baru antara lain dengan perbaikan kualitas hasil produksi.

Seperti perbaikan kualitas karet, yang kini sedang dilakukan oleh beberapa kabupaten penghasil karet, seperti di Kabupaten Tabalong, melalui gerakan masyarakat perbaikan mutu karet yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu.

Selain itu, kata dia, juga mencari terobosan baru produk-produk pertanian, yang selama ini belum pernah ditanam di Kalsel, ternyata hasilnya sangat bagus bila dikembangkan, seperti bawang merah dan bawang putih.

Dalam berbagai kesempatan, Tarmidzi juga meminta, agar seluruh dinas dan instansi terkait, memetakan berbagaia persoalan yang terjadi, yang didukung oleh data yang kongkrit.

"Kita ingin seluruh dinas memiliki data yang riil, sehinggaa seluruh persoalan yang terjadi, bisa ditangani melalui program yang tepat, sehingga dana yang dimanfaatkan benar-benar tepat sasaran," katanya.

Misalnya, data angka putus sekolah, berapa ratus anak yang seharusnya masih usia sekolah tetapi tidak sekolah, dan apa yang harus dilakukan.

"Bila datanya sudah ada dan lengkap, rencanakan bagaimana mengatasinya dan berapa biaya yang diperlukan," katanya.

Data dan peta masalah sangat penting untuk dipegang oleh seluruh dinas dan instansi terkait, untuk merencenakan perbaikan dan pembangunan selanjutnya.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015