Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Zainal Ilmi mengatakan, pihaknya selalu memantau potensi gerakan radikal yang mungkin muncul di kota itu.


"Kami selalu memantau setiap potensi gerakan radikal sehingga bisa dicegah sedini mungkin dan tidak sampai berkembang," ujarnya di Kota Banjarbaru, Minggu.

Ia mengatakan, Banjarbaru cukup berpotensi dimasuki gerakan radikal karena sejumlah pondok pesantren tumbuh dan berkembang sehingga bisa dipengaruhi pihak lain.

Ditekankan, pihaknya memantau setiap potensi termasuk mengawasi kedatangan orang-orang dari luar daerah maupun luar negeri yang ikut aktif di pondok pesantren.

"Kami secara aktif memantau setiap orang luar daerah maupun luar negeri yang masuk ke pesantren dan sejauh ini, keikutsertaan mereka memang untuk berbagi ilmu," ungkapnya.

Disebutkan, pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian dan instansi terkait lain untuk memantau potensi maupun gerakan radikal yang dibawa orang tidak dikenal.

"Kami selalu berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait lainnya dalam rangka pencegahan sehingga paham radikal tidak sampai masuk dan mengganggu kerukunan," ucapnya.

Disisi lain, kata dia, koordinasi yang dilakukan bukan untuk membatasi gerak-gerik orang lain tetapi sebagai bentuk kewaspadaan sehingga bisa menghindari hal-hal tidak diinginkan.

"Waspada diperlukan sehingga bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dan bisa mencegahnya tidak semakin berkembang maupun merusak," ujarnya.

Dikatakan, masyarakat Banjarbaru heterogen karena terdiri dari berbagai suku dan agama berbeda sehingga harus dihindarkan dari hasutan dan ancaman pihak lain.

"Meski masyarakat heterogen tetapi tidak pernah muncul gangguan dan kami yakin seluruh unsur masyarakat mampu menjaga kerukunan umat beragama," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015