Salah seorang diaspora Indonesia bernama Ani yang memiliki usaha kuliner Indonesia di Korea Selatan mengapresiasi dukungan yang diberikan BNI.

"Kemudahan pembayaran ke Indonesia jaringan nasabah BNI Xpora sangat membantu kami dalam mengakses produk-produk Indonesia untuk kami pasarkan di Delihsa Cafe," katanya dalam keterangan resmi BNI yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sebagai UMKM binaan yang memiliki 2 cabang di kota Gyeongju dan Gumi yang menyajikan bermacam menu Indonesia dengan sajian andalan nasi goreng, Ani mendapat dukungan dari BNI berupa program pelatihan, pembinaan dan solusi perbankan.

Ani menceritakan bahwa bermodalkan nasi goreng, ia mampu menarik perhatian warga lokal untuk mengenal, mencicipi, dan bahkan mencintai sajian-sajian khas Nusantara.

Menurutnya, kuliner Indonesia ternyata sangat menggugah selera dan semakin diminati, tidak hanya untuk orang Indonesia yang tinggal di Korea Selatan, tapi orang lokal Korea Selatan.

"Bahkan makanan kesukaan itu justru makanan yang khas sekali terutama rendang dan nasi gorengnya” tutur Ani.

Ani menambahkan kunjungan restoran juga tergolong ramai dalam satu hari, dan bisa meningkat tiga kali lipat lagi ketika memasuki hari libur atau akhir pekan.

"Menu yang kami hidangkan juga kami variasikan mulai nasi padang, nasi goreng, ayam bakar, bebek bakar, iga bakar, dan masih banyak menu favorit lainnya yang banyak diminati," ujarnya.

Tak hanya Delisha Café milik Ani, ada juga Warung Papi Mami yang memiliki 2 cabang di kota Busan dan kota Sacheon. Pemilik warung ini bernama Nur yang awal mula buka warung di wilayah Samcheonpo.

Berawal dengan niat mengobati kerinduan kampung halaman Diaspora Indonesia di Korea Selatan di daerah Jagalchi Busan, Warung Papi Mami justru menjadi tujuan banyak warga Korea Selatan dan Anak Buah Kapal (ABK) dari penjuru dunia yang bekerja di wilayah tersebut untuk menikmati kuliner dan produk-produk Indonesia lainnya.

"Kebetulan di daerah Jagalchi ini belum ada resto Indonesia. Padahal banyak sekali teman-teman pekerja Indonesia yang ingin menikmati masakan nusantara. Adanya program Kredit Diaspora dari BNI sangat membantu kami untuk mengembangkan kuliner di wilayah ini," sebutnya.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan kesuksesan bisnis kuliner Indonesia ini membuat para diaspora di Korea Selatan tergugah untuk mengembangkan bisnis kulinernya supaya lebih besar lagi. Dari yang awalnya hanya memiliki satu restoran Indonesia, tetapi saat ini mereka berani membuka cabang di beberapa kota yang tersebar di Korea Selatan.

Menurutnya, potensi usaha kuliner bagi diaspora Indonesia ini pun menjadi perhatian bagi BNI Cabang Seoul dan hadir membantu pembiayaan untuk mengembangkan usaha kuliner di Korea Selatan.

“Saat ini kami melalui BNI Cabang Seoul hadir membantu pembiayaan modal usaha Diaspora di Korea Selatan. Diaspora loan sebagai modal usaha dan ekspor produk serta rempah dari Indonesia yang sulit ditemukan di Korea Selatan, selain itu memberikan pendampingan usaha berupa seminar literasi keuangan dan membantu perluasan pasar”, tutur Henry.

Dia menyampaikan dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan para diaspora bisa lebih terbantu dalam mengembangkan bisnisnya dan juga lebih percaya diri lagi bersaing dengan restoran-restoran negara lain di Korea Selatan, seperti restoran Thailand atau Vietnam.


Baca juga: BNI berencana memperluas jangkauan bisnis ke Los Angeles

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Nurul Aulia Badar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022