Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) masih membutuhkan perhatian pemerintah pusat dan daerah terkait sarana dan prasarana pendidikan.
"Pendidikan non formal juga memiliki tugas dan fungsi mencerdaskan anak bangsa, bahkan memiliki nilai plus menyelamatkan anak putus sekolah," ujar Ketua PKBM 'Harapan kita, " ujar Kamaruddin di Amuntai belum lama ini.
Kamaruddin berharap fasilitas belajar di PKBM bisa ditingkatkan melalui bantuan pemerintah pusat dan daerah. PKBM Harapan Kita, setiap tahun menerima pendaftaran program Paket A,B dan C.
PKBM kembali menyelenggarakan Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) Program Paket C setara SMA/K Tahun Ajaran 2021/2022.pada Jum'at kemaren.
"Sebanyak 39 orang mengikuti UPK untuk program Paket C dan 42 orang untuk paket B untuk kecamatan Amuntai Tengah," katanya.
Meski UPK dilaksanakan secara daring (online) namun diharapkan tidak menurunkan kualitas ujian yang diberikan kepada peserta didik.
Ia juga menyampaikan, pengajaran di PKBM 'Harapan Kita' dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu, menghadirkan tujuh tenaga tutor dengan mata pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Sosiologi, Keterampilan, Matematika, Penddikan Agama, Ekonomi, Bahasa indonesia, Sejarah, Pemberdayaan, Geografi dan Sejarah Indonesia.
Sasaran PKBM adalah mereka yang putus sekolah dan tidak mampu, namun tak jarang pula ibu rumah tangga dan aparat desa yang ikut di lembaga pendidikan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Pendidikan non formal juga memiliki tugas dan fungsi mencerdaskan anak bangsa, bahkan memiliki nilai plus menyelamatkan anak putus sekolah," ujar Ketua PKBM 'Harapan kita, " ujar Kamaruddin di Amuntai belum lama ini.
Kamaruddin berharap fasilitas belajar di PKBM bisa ditingkatkan melalui bantuan pemerintah pusat dan daerah. PKBM Harapan Kita, setiap tahun menerima pendaftaran program Paket A,B dan C.
PKBM kembali menyelenggarakan Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) Program Paket C setara SMA/K Tahun Ajaran 2021/2022.pada Jum'at kemaren.
"Sebanyak 39 orang mengikuti UPK untuk program Paket C dan 42 orang untuk paket B untuk kecamatan Amuntai Tengah," katanya.
Meski UPK dilaksanakan secara daring (online) namun diharapkan tidak menurunkan kualitas ujian yang diberikan kepada peserta didik.
Ia juga menyampaikan, pengajaran di PKBM 'Harapan Kita' dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu, menghadirkan tujuh tenaga tutor dengan mata pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Sosiologi, Keterampilan, Matematika, Penddikan Agama, Ekonomi, Bahasa indonesia, Sejarah, Pemberdayaan, Geografi dan Sejarah Indonesia.
Sasaran PKBM adalah mereka yang putus sekolah dan tidak mampu, namun tak jarang pula ibu rumah tangga dan aparat desa yang ikut di lembaga pendidikan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022