Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota komisi I bidang hukum dan pemerintahan DPRD Kalimantan Selatan HM Rosehan Noor Bahri berharap, ke depan provinsinya harus semaksimal mungkin mencegah atau mengurangi bencana, terutama karena faktor kelalaian manusia.


Selain itu, berusaha sesegera mungkin menanggulangi bila terjadi bencana agar tidak menambah permasalahan, ujar mantan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Selasa.

"Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana secara dini tersebut, kami dari Komisi I DPRD Kalsel menyertai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi setempat berkonsultasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) di Jakarta pekan lalu," katanya.

Kunjungan ke BPBN itu, lanjut anggota Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) tersebut, juga merupakan kesempatan bagi Komisi I DPRD Kalsel menggali masukkan terkait dengan pencegahan dan penanggulangan bencana di daerah.

"Karean dalam program legislasi daerah (Prolegda) Kalsel 2016, kami dari Komisi I akan mengusul Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bencanan," tutur Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka tingkat provinsi tersebut.

Di Kalsel, menurut dia, ada bencana yang seakan menjadi langganan tiap tahun yang semestinya bisa diminimalkan dengan belajar dari pengalaman masa lalu.

Sebagai contoh bencana kabut asap yang selalu terjadi saat musim kemarau panjang, karena kebakaran lahan dan hutan, lanjutnya menjawab Antara Kalsel.

"Padahal bencana kabut asap yang berdampak negatif terhadap berbagai sektor kehidupan itu kita minimalkan, asalkan ada kemauan atau komitmen bersama seluruh komponen masyarakat," ujar Waki Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP2D) DPRD Kalsel tersebut.

"Misalnya saja secara bersama-sama lebih serius menjaga supaya jangan terjadi kebakaran lahan dan hutan. Lebih dari itu, agar tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan yang bisa menimbulkan bencana kabut asap," demikian Rosehan.

Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa tersebut hampir tiap tahun atau musim kemarau panjang juga tidak pernah lepas dari bencana kabut asap. 

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015