Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan program keuangan berkelanjutan yang diusung oleh pihaknya sangat sesuai dengan butir-butir tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).


"Program keuangan berkelanjutan OJK sangat sesuai dengan butir-butir SDGs. Ini peluang besar bagi seluruh industri jasa keuangan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam seminar internasional bertajuk 'Sustainable Finance to Support Sustainable Development Goals' di kawasan bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin.

Muliaman menjelaskan peluang tersebut adalah kesempatan bagi industri jasa keuangan untuk turut mendukung dan menyukseskan pembangunan berkelanjutan secara nasional dalam bentuk kerja sama regional dan global.

OJK sendiri telah menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan yang berisi pedoman dan arah pengembangan keuangan berkelanjutan di Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Roadmap ini bertujuan untuk menjabarkan kondisi yang ingin dicapai terkait keuangan berkelanjutan dalam jangka menengah (2015-2019) dan panjang (2015-2024) bagi industri jasa keuangan di Indonesia," ujarnya.

Program keuangan berkelanjutan, lanjutnya, tidak hanya berupaya untuk meningkatkan porsi pembiayaan pada sektor-sektor prioritas yang memiliki 'multiplier effects' tinggi.

"Seperti sektor energi, infrastruktur, industri pengolahan, pertanian dan UMKM juga untuk meningkatkan daya tahan dan daya saing lembaga jasa keuangan di lndonesia. Hal ini tentunya akan mengubah cara pandang dan tindakan yang diambil dari lembaga jasa keuangan yang akan mengintegrasikan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan dalam menjalankan bisnisnya," katanya.

Muliaman juga mengharapkan seminar internasional ini juga diharapkan bisa menjadi forum yang mampu melihat potensi Roadmap Sustainable Finance di ASEAN dan mencari peluang implementasi pembiayaan berkelanjutan di negara-negara ASEAN.

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015