Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Selatan menginstruksikan setiap daerah atau kabupaten/kota minimal mengelola satu cabang olahraga unggulan berdasarkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Dikatakan Kepala Dispora Kalsel H Hermansyah melalui Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Provinsi Kalsel M Fitri Hernadi di Banjarmasin, Kamis, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) nomor 86 tahun 2021 tentang DBON tersebut ada sebanyak 14 cabang olahraga unggulan, yakni, bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing.
Selanjutnya cabang olahraga panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik dan pencak silat.
"Jadi setiap kabupaten/kota memilih minimal satu cabang olahraga untuk difokuskan mengelolanya, sesuai talenta atlet yang ditemukan," paparnya.
Di provinsi Kalsel, katanya, ada 13 kabupaten/kota, sehingga bisa mengakomodir semua cabang olahraga yang diutamakan pada pelaksanaan DBON ini.
Karenanya, kata Fitri, untuk menguatkan komitmen semua ini, Pemprov Kalsel melalui Dispora Kalsel sudah mengeluarkan surat edaran sudah disampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota termasuk juga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah terkait DBON ini.
Sebagaimana diketahui, ungkap dia, Provinsi Kalsel masuk 11 provinsi yang ditugaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI melaksanakan DBON, karenanya komitmen semua pemangku daerah harus bisa bersinergi untuk suksesinya.
Dikatakan Fitri, dalam penyelenggaraan DBON ini, bahwa yang menjadi keterlibatan gubernur dan bupati/wali kota, utamanya terkait alokasi anggaran.
"Tentunya sesuai kemampuan daerah," paparnya.
Yang menjadi fokus pembiayaan ini, yakni, untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga yang berstandar kelas dunia, pembinaan juga menyelenggarakan kompetisi-kompotesi dan training center.
"Jadi ini untuk pengembangan atlet talenta muda, yakni, usia antara 12--18 tahun," tuturnya.
"Akan dibentuk tim koordinasi hingga Kabupaten/kota agar semua ini bisa bersinergi dengan baik, berjalan sesuai keinginan yang dicita-citakan, mencetak atlet juara," tuturnya.
Fitri pun mengatakan, dengan melaksanakan tugas DBON ini, tentunya tidak mengenyampingkan cabang-cabang olahraga andalan Kalsel, yakni, Gulat, Biliar, Dayung dan lainnya yang sudah meraih prestasi di PON Papua lalu.
Kalsel juga dipilih masuk dalam provinsi yang diutamakan DBON karena pula diliat dengan prestasi para atlet Paralympic Commite (NPC) yang bisa bertengger di 4 besar pada Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke-XVI tahun 2021 di Provinsi Papua dengan raihan 41 medali emas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Dikatakan Kepala Dispora Kalsel H Hermansyah melalui Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Provinsi Kalsel M Fitri Hernadi di Banjarmasin, Kamis, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) nomor 86 tahun 2021 tentang DBON tersebut ada sebanyak 14 cabang olahraga unggulan, yakni, bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing.
Selanjutnya cabang olahraga panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik dan pencak silat.
"Jadi setiap kabupaten/kota memilih minimal satu cabang olahraga untuk difokuskan mengelolanya, sesuai talenta atlet yang ditemukan," paparnya.
Di provinsi Kalsel, katanya, ada 13 kabupaten/kota, sehingga bisa mengakomodir semua cabang olahraga yang diutamakan pada pelaksanaan DBON ini.
Karenanya, kata Fitri, untuk menguatkan komitmen semua ini, Pemprov Kalsel melalui Dispora Kalsel sudah mengeluarkan surat edaran sudah disampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota termasuk juga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah terkait DBON ini.
Sebagaimana diketahui, ungkap dia, Provinsi Kalsel masuk 11 provinsi yang ditugaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI melaksanakan DBON, karenanya komitmen semua pemangku daerah harus bisa bersinergi untuk suksesinya.
Dikatakan Fitri, dalam penyelenggaraan DBON ini, bahwa yang menjadi keterlibatan gubernur dan bupati/wali kota, utamanya terkait alokasi anggaran.
"Tentunya sesuai kemampuan daerah," paparnya.
Yang menjadi fokus pembiayaan ini, yakni, untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga yang berstandar kelas dunia, pembinaan juga menyelenggarakan kompetisi-kompotesi dan training center.
"Jadi ini untuk pengembangan atlet talenta muda, yakni, usia antara 12--18 tahun," tuturnya.
"Akan dibentuk tim koordinasi hingga Kabupaten/kota agar semua ini bisa bersinergi dengan baik, berjalan sesuai keinginan yang dicita-citakan, mencetak atlet juara," tuturnya.
Fitri pun mengatakan, dengan melaksanakan tugas DBON ini, tentunya tidak mengenyampingkan cabang-cabang olahraga andalan Kalsel, yakni, Gulat, Biliar, Dayung dan lainnya yang sudah meraih prestasi di PON Papua lalu.
Kalsel juga dipilih masuk dalam provinsi yang diutamakan DBON karena pula diliat dengan prestasi para atlet Paralympic Commite (NPC) yang bisa bertengger di 4 besar pada Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke-XVI tahun 2021 di Provinsi Papua dengan raihan 41 medali emas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022