Saham-saham Prancis kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (8/3/2022), memperpanjang penurunan untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris tergerus 0,32 persen atau 19,31 poin, menjadi menetap di 5.962,96 poin.

Indeks CAC 40 terpangkas 1,31 persen atau 79,39 poin menjadi 5.982,27 poin pada Senin (7/3/2022), setelah anjlok 4,97 persen atau 316,71 poin menjadi 6.061,66 poin pada Jumat (4/3/2022), dan tergelincir 1,84 persen atau 119,65 poin menjadi 6.378,37 poin pada Kamis (3/3/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 22 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 18 saham lainnya mengalami kerugian.

Eurofins, sebuah grup laboratorium Prancis yang menyediakan layanan pengujian dan dukungan untuk industri farmasi, makanan, lingkungan, ilmu pertanian, dan produk konsumen serta kepada pemerintah, menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 9,50 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan teknologi penyedia layanan aplikasi perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung proses inovasi perusahaan klien Dassault Systemes yang kehilangan 7,44 persen, serta perusahaan jasa manajemen hubungan pelanggan Teleperformance merosot 7,40 persen.

Baca juga: Saham Prancis di zona merah, indeks CAC 40 anjlok 4,97 persen

Sementara itu, Societe Generale SA, sering dijuluki "SocGen", sebuah perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Prancis terangkat 5,72 persen, menjadi peraih keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pengembang dan pemasaran sistem terintegrasi untuk sektor transportasi multinasional Prancis Alstom SA yang meningkat 5,00 persen, serta perusahaan penyedia rangkaian lengkap listrik, gas, dan energi terkait serta layanan lingkungan di seluruh dunia Engie SA menguat 3,80 persen.

Baca juga: Saham Perancis hentikan rugi 2 hari

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022