Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan sudah menelan korban jiwa sebanyak tiga orang meninggal akibat overdosis.


Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sugeng Riyadi di Amuntai Senin mengatakan korban meninggal selama triwulan II 2015 sebanyak tiga orang akibat over dosis.

"Banyak korban meninggal penyebabnya karena penyalahgunaan narkoba," Ujar Sugeng.

Sugeng mengatakan selain over dosis, banyak korban meninggal pada peristiwa kecelakaan lalu lintas akibat mengkonsumsi narkoba. Bahkan banyak kasus penderita jiwa dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa disebabkan pemakaian narkoba.

Aparat kepolisian resort Hulu Sungai Utara, kata Sugeng juga berhasil mengamankan barang bukti sekitar 4,5 juta butir obat-obatan ilegal berbagai jenis yang hingga masih dalam proses penyidikan.

Makin maraknya peredaran narkoba ini mengundang keprihatinan berbagai kalangan sehingga pada Awal Oktober 2015 berbagai elemen masyarakat menandatangai petisi agar pemberantasan narkoba digalakkan.

Sebanyak 7000 warga menandatangi petisi yang disampaikan ke DPRD Kabupaten HSU beberapa waktu lalu.

"Oleh pihak DPRD ditindaklanjuti melalui rapat kerja dengan semua pihak terkait menghasilkan kesepakatan dan percepatan proses vertikalisasi Badan Narkotika Nasional Daerah Kabupaten HSU dan Pencanagan Gerakan moral anti narkoba," terangnya.

Sugeng mengatakan seiring Peringatan Sumpah pemuda kemaren dilakukan aksi pengucapan ikrar bersama dan dukungan moral berupa penandatangan spanduk di Halaman Kantor Bupati HSU, sebanyak 1500 warga masyarakat membubuhkan tanda tangan termasuk Bupati dan Forum koordinasi pimpinan daerah dan pejabat lainnya.

Sugeng menilai pembentukan BNNK di Kabupaten HSU harus dilakukan guna mencegah meningkatnya kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

"BNNK diperlukan sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kebijakan dan startegi nasional pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba," pungkasnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015