Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, bekerjasama dengan Universitas Darma Persada (UDP) untuk melakukan penelitian terkait energi terbarukan.
"Kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut sebagai salah satu persiapan Pemkab Kotabaru menjelang penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih, di Pulaulaut Barat, Kotabaru," kata Penjabat Bupati Kotabaru H Isra, di Kotabaru, Jumat.
Kerja sama penelitian tentang energi yang bisa diperbaharui ini nantinya diharapkan semua potensi yang dimiliki Kotabaru bisa dipelajari untuk menarik masuknya investor ke daerah.
Rektor Universitas Darma Persada Dadang Solihin, mengharapkan dengan terjalinnya kerja sama ini, Universitas Darma Persada bisa mendapatkan pengalaman yang berintegrasi.
"Kerja sama dengan pemerintah daerah ini yang pertama, kami mengharapkan bisa mendapatkan pengalaman yang bisa diintegrasikan dengan perguruan tinggi," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Kotabaru juga meminta dukungan pengelola PT Jababeka untuk membangun kawasan ekonomi khusus Mekar Putih, Pulaulaut Barat.
"Saya sangat mengharapkan dukungan dari PT Jababeka dan Pacific Asia Travel Association (PATA) agar keinginan Kotabaru memiliki KEK bisa terwujud," katanya.
Kunjungannya ke PT Jababeka dan PATA tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam mempelajari penetapan dan pengelolaan kawasan KEK di Kotabaru.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotabareu H Ansyar Noor, menambahkan, diharapkan PT. Jababeka bersedia menjembatani Pemkab Kotabaru untuk berkoordinasi dengan sejumlah kementrian terkait penetapan kawasan KEK Mekar Putih agar segera terealisasi.
Saat ini, lanjut Ansyar, Mekar Putih di Kabupaten Kotabaru sangat layak dijadikan sebagai kawasan KEK karena daerah tersebut memiliki banyak potensi wisata dan perikanan yang bisa mendukung terwujudnya KEK.
General Manager PT. Jababeka Agus Kanni, menuturkan, siap mendukung penuh langkah Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus Mekar Putih di Kotabaru.
Keseriusan dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding antara PT Jababeka, PATA dengan Pemkab Kotabaru.
Pemkab Kotabaru, lanjut dia, setidaknya harus menyediakan lahan sekitar 500 hektare dan sumber daya manusia di Kotabaru bisa lebih ditingkatkan agar pengelolaannya bisa dilakukan oleh putra daerah.
Menurut Direktur Marketing Pacific Asia Travel Association Purnomo menawarkan kerja sama di bidang pendidikan, agar putra putri daerah Kotabaru yang berpotensi bisa mengenyam pendidikan di Universitas Presiden.
Purnomo juga menegaskan, PATA siap mendukung pemerintah kabupaten dalam hal promosi produk produk unggulan mereka.
Sementara itu, di daerah Mekar Putih, Pulaulaut Barat, telah berdiri Pelabuhan Internasional PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) yang digunakan untuk bongkar muat batu bara tujuan ekspor ke negara-negara Eropa dan sekitarnya.
Daerah Mekar Putih merupakan perairan sangat baik untuk mendukung program KEK, mengingat perairan di daerah tersebut memiliki kedalaman sekitar 20 meter, cocok untuk kapal kargo berukuran besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut sebagai salah satu persiapan Pemkab Kotabaru menjelang penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih, di Pulaulaut Barat, Kotabaru," kata Penjabat Bupati Kotabaru H Isra, di Kotabaru, Jumat.
Kerja sama penelitian tentang energi yang bisa diperbaharui ini nantinya diharapkan semua potensi yang dimiliki Kotabaru bisa dipelajari untuk menarik masuknya investor ke daerah.
Rektor Universitas Darma Persada Dadang Solihin, mengharapkan dengan terjalinnya kerja sama ini, Universitas Darma Persada bisa mendapatkan pengalaman yang berintegrasi.
"Kerja sama dengan pemerintah daerah ini yang pertama, kami mengharapkan bisa mendapatkan pengalaman yang bisa diintegrasikan dengan perguruan tinggi," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Kotabaru juga meminta dukungan pengelola PT Jababeka untuk membangun kawasan ekonomi khusus Mekar Putih, Pulaulaut Barat.
"Saya sangat mengharapkan dukungan dari PT Jababeka dan Pacific Asia Travel Association (PATA) agar keinginan Kotabaru memiliki KEK bisa terwujud," katanya.
Kunjungannya ke PT Jababeka dan PATA tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam mempelajari penetapan dan pengelolaan kawasan KEK di Kotabaru.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotabareu H Ansyar Noor, menambahkan, diharapkan PT. Jababeka bersedia menjembatani Pemkab Kotabaru untuk berkoordinasi dengan sejumlah kementrian terkait penetapan kawasan KEK Mekar Putih agar segera terealisasi.
Saat ini, lanjut Ansyar, Mekar Putih di Kabupaten Kotabaru sangat layak dijadikan sebagai kawasan KEK karena daerah tersebut memiliki banyak potensi wisata dan perikanan yang bisa mendukung terwujudnya KEK.
General Manager PT. Jababeka Agus Kanni, menuturkan, siap mendukung penuh langkah Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus Mekar Putih di Kotabaru.
Keseriusan dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding antara PT Jababeka, PATA dengan Pemkab Kotabaru.
Pemkab Kotabaru, lanjut dia, setidaknya harus menyediakan lahan sekitar 500 hektare dan sumber daya manusia di Kotabaru bisa lebih ditingkatkan agar pengelolaannya bisa dilakukan oleh putra daerah.
Menurut Direktur Marketing Pacific Asia Travel Association Purnomo menawarkan kerja sama di bidang pendidikan, agar putra putri daerah Kotabaru yang berpotensi bisa mengenyam pendidikan di Universitas Presiden.
Purnomo juga menegaskan, PATA siap mendukung pemerintah kabupaten dalam hal promosi produk produk unggulan mereka.
Sementara itu, di daerah Mekar Putih, Pulaulaut Barat, telah berdiri Pelabuhan Internasional PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) yang digunakan untuk bongkar muat batu bara tujuan ekspor ke negara-negara Eropa dan sekitarnya.
Daerah Mekar Putih merupakan perairan sangat baik untuk mendukung program KEK, mengingat perairan di daerah tersebut memiliki kedalaman sekitar 20 meter, cocok untuk kapal kargo berukuran besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015