Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Aktivitas penerbangan di Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini kembali lancar, setelah cukup lama terganggu akibat kabut asap.


"Sudah dua pekan ini, terutama sejak mulai ada hujan turun, penerbangan di Bandara Stagen mulai lancar dan normal seperti biasa," kata Kepala Bandara Gustis Syamsir Alam Stagen, Kotabaru, Hariyanto, di Kotabaru, Jumat.

Sebenarnya, lanjut dia, di wilayah Kotabaru tidak terjadi kabut asap, tetapi karena daerah tujuan terjadi kabut asap yang dapat menganggu jarak pandang dan penerbangan, maka jadwal penerbangan di Bandara Stagen Kotabaru juga terpaksa ditunda.

Dia menjelaskan, beberapa penerbangan di Bandara Stagen Kotabaru terjadi penundaan (delay), atau ditunda keberangkatanya karena pesawat yang hendak ke Kotabaru tidak bisa terbang karena di bandara di mana pesawat itu berada dalam kondisi kabut asap yang bisa mengganggu jarak pandang.

Daerah-daerah yang rawan terjadi kabut asap dan dapat mengganggu penerbangan, seperti Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, dan di Pagkalan Bun, Kalimantan Tengah, serta Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin.

Karena penerbangan dari bandara tersebut saat hendak ke Kotabaru didelay, sehingga penerbangan dari Kotabaru juga ikut delay karena pesawat yang akan mengangkut penumpang dari Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen Kotabaru ke daerah lain menggunakan pesawat yang sama.

Namun setelah ada turun hujan sejak dua pekan terakhir, hampir tidak ada lagi jadwal penerbangan baik dari Kotabaru tujuan Banjarmasin maupun Makassar, atau sebaliknya tujuan Bandara Stagen Kotabaru selalu tepat waktu.

Sementara itu, di Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen Kotabaru melayani empat kali penerbangan, dengan tujuan Banjarmasin, Balikpapan dan Makassar.

Empat kali penerbangan tersebut dilayani dua pesawat, yakni, Kalstar dan Wings Air, dengan kapasitas 72 tempat duduk.

"Rata-rata setiap penerbangan kursi terisi di atas 80 persen," papar Hariyanto.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015