Saham-saham Australia jatuh pada perdagangan Selasa pagi, karena ketegangan antara Rusia dan Barat meningkat setelah Moskow mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah independen, sementara jaringan supermarket Coles Group melonjak setelah mengalahkan perkiraan untuk laba semester pertama.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 1,1 persen menjadi diperdagangkan di 7.150,80 poin pada pukul 23.50 GMT, setelah ditutup 0,2 persen lebih tinggi di sesi sebelumnya. Perdagangan tipis karena pasar AS libur pada Senin (21/2/2022).

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (21/2/2022) mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah yang merdeka dan memerintahkan Angkatan Darat Rusia untuk meluncurkan apa yang disebut Moskow sebagai operasi penjaga perdamaian ke wilayah tersebut, meningkatkan risiko dalam krisis yang dapat memicu perang besar.

Baca juga: Saham Australia jatuh karena krisis Ukraina kurangi sentimen risiko

Saham teknologi Australia anjlok 3,4 persen memimpin penurunan di antara saham-saham unggulan dan berada di jalur untuk penurunan sesi keempat berturut-turut.

Saham Block Inc Australiamencapai rekor terendah, jatuh sebanyak 6,2 persen, dan saham tersebut menjadi hambatan utama pada sub-indeks. Sementara itu, Xero Ltd melemah 2,9 persen.

Sektor keuangan tergelincir 1,6 persen, membukukan penurunan intraday terbesar sejak awal Februari, dengan semua yang disebut bank "Empat Besar" berada di wilayah negatif.

Saham Coles Group mencapai level tertinggi enam minggu karena jaringan supermarket terbesar kedua di negara itu melaporkan laba semester pertama yang lebih baik dari perkiraan.

Di antara keuntungan lainnya, saham energi naik 0,7 persen karena harga minyak naik semalam. Saham utama sektor energi, Santos dan Woodside Petroleum masing-masing bertambah 2,3 persen dan 2,3 persen.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru melemah 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 12.135,65 poin pada pukul 23.50 GMT.


Baca juga: Saham Australia perpanjang keuntungan didukung penambangan dan energi
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022