Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Habib Abdurrahman Bahasyim menyatakan, para petani di Kalimantan Selatan memerlukan mesin pompa air untuk menghadapi musim kemarau.
"Saat saya melakukan kunjungan kedaerah-daerah pertanian di Kalsel, banyak petani menyampaikan aspirasi minta pengadaan mesin pompa air untuk menghadapi kemarau," ujarnya di Banjarmasin, Minggu.
Sebagaimana saat dia menggelar acara dengar pendapat pada 5 November lalu dengan ratusan masyarakat di Jalan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Desa Kelampaiyan Ilir, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, hampir seluruh petani di sana mengharapkan bantuan pemerintah akan pompa air bagi persawahan mereka, karena musim kemarau.
"Mereka mengeluh kepada saya, bahwa musim kemarau tahun ini sangat merugikan hasil pertanian mereka, bahkan ada yang ikut terbakar," ujarnya.
Anggota DPD-RI yang dikenalnya di Kalsel sebagai Habib banua itu menyatakan, kebakaran hutan dan lahan di daerah ini telah merambat sangat luas hingga kewilayah lahan pertanian masyarakat, akibatnya menimbulkan banyak kerugian selain terjadinya kabut asap pekat.
"Kerugian yang pastinya adalah kesehatan warga, karena terhirup udara yang penuh asap," bebernya.
Menurut Anggota DPD-RI yang terpilih di dapil Kalsel ini, perlunya mesin pompa air bagi para kelompok petani di daerah ini berguna juga untuk memadamkan api.
Baginya, penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di daerah ini hingga menimbulkan asap pekat perlu keterlibatan semua masyarakat, dan para petani salah satunya dengan dapat menjaga lahannya dari kebakaran, dan ini harus menjadi perhatian pemerintah.
"Saya pun akan memperjuangkan keinginan masyarakat daerah saya ini, apalagi kita membentuk pansus asap, aspirasi masyarakat ini bisa menjadi bahan kita," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Saat saya melakukan kunjungan kedaerah-daerah pertanian di Kalsel, banyak petani menyampaikan aspirasi minta pengadaan mesin pompa air untuk menghadapi kemarau," ujarnya di Banjarmasin, Minggu.
Sebagaimana saat dia menggelar acara dengar pendapat pada 5 November lalu dengan ratusan masyarakat di Jalan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Desa Kelampaiyan Ilir, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, hampir seluruh petani di sana mengharapkan bantuan pemerintah akan pompa air bagi persawahan mereka, karena musim kemarau.
"Mereka mengeluh kepada saya, bahwa musim kemarau tahun ini sangat merugikan hasil pertanian mereka, bahkan ada yang ikut terbakar," ujarnya.
Anggota DPD-RI yang dikenalnya di Kalsel sebagai Habib banua itu menyatakan, kebakaran hutan dan lahan di daerah ini telah merambat sangat luas hingga kewilayah lahan pertanian masyarakat, akibatnya menimbulkan banyak kerugian selain terjadinya kabut asap pekat.
"Kerugian yang pastinya adalah kesehatan warga, karena terhirup udara yang penuh asap," bebernya.
Menurut Anggota DPD-RI yang terpilih di dapil Kalsel ini, perlunya mesin pompa air bagi para kelompok petani di daerah ini berguna juga untuk memadamkan api.
Baginya, penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di daerah ini hingga menimbulkan asap pekat perlu keterlibatan semua masyarakat, dan para petani salah satunya dengan dapat menjaga lahannya dari kebakaran, dan ini harus menjadi perhatian pemerintah.
"Saya pun akan memperjuangkan keinginan masyarakat daerah saya ini, apalagi kita membentuk pansus asap, aspirasi masyarakat ini bisa menjadi bahan kita," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015