Seiring keberadaan jalan trans Kalimantan lintas Timur Kalimantan Selatan (Kalsel) atau daratan Kabupaten Kotabaru daerah pesisir menuju Kalimantan Timur (Kaltim) semakin terbuka dari keterisolasian.

Daratan Kotabaru yang berada di Pulau Kalimantan terus menapak kemajuan sesuai sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang ada di wilayah tersebut.

Bahkan sesuai keadaan SDA yang cukup potensial, daratan Kotabaru mempunyai prospek bagus, apalagi berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru nanti yang berkedudukan di Panajam Kaltim.

Jadi tidaklah sia-sia keberadaan jalan yang menghubungkan dengan Kaltim lewat pesisir timur Kalsel tersebut, walau perintis jalan itu telah tiada

Ketika itu atau sekitar tahun 1983, almarhum Haji Muhammad Said masih sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel mendampinginya Gubernur Mistar Tjokrokoesoemo.

Puluhan atau sekitar 75 unit sepeda motor jenis trail turun naik lembah dan bukit daratan Kabupaten Kotabaru - daerah pesisir timur Kalsel menuju Tanah Grogot, Kaltim.

Sebelum menggunakan sepeda motor, rombongan Wagub HM Said dari Pagatan naik kapal motor menuju Bakau, Kotabaru dan bermalam di tempat itu, dan terakhir bermalam di Sengayam yang masih dalam wilayah Kalsel, dekat Petanggis - daerah perbatasan dengan Kaltim.

Keesokan harinya, baru dari Bakau naik sepeda motor melewati jalan setapak hingga Tanah Grogot - Kuaro, Kaltim, kemudian naik mobil kembali ke Banjarmasin melalui "kota minyak" Tanjung yang berjarak lebih kurang 237 kilometer dari ibukota Kalsel.

Banyak lika liku atau catatan perjalanan yang ketika itu wartawan menyertai rombongan dalam penjajakan/merintis jalan pesisir timur Kalsel hanya dari delapan media antara lain LKBN Antara, Banjarmasin Post, Dinamika, Gawi Manuntung, Media Masyarakat dan RRI.

Keakraban dalam perjalanan sungguh terasa, Wagub HM Said seakan menyatu dengan wartawan tak membedakan kedudukan.

Sebagai contoh ketika pewarta Antara mau mengambil momen perjalanan yang langka tersebut meminta Wagub mau saja mengulang adegan saat naik dari kapal motor.

Begitu pula ketika Antara meminta Wagub HM Said naik motor di perkebunan kopi rakyat di Sengayam, beliau bersedia melakukan apa saja yang Antara minta untuk berpose beliau penuhi.

Hal yang cukup unik saat mau buang hajat di Sungai Sengayam tidak pilih, apakah seorang pejabat atau bukan, semua sama di alam terbuka (tanpa jamban) di air yang mengalir deras.

Karenanya Pak Said terpaksa bilang : "Din jangan kesini, aku lagi membuang". Waktu itu beliau sengaja mengambil posisi paling hilir Sungai Sengayam atau jauh dari rombongan yang sedang ramai mandi menikmati dingin dan sejuknya air pegunungan melintasi bebatuan.

Saat bermalam di sebuah tempat pekerjaan semua tanpa kelambu seperti suasana pengungsian, dan kontraktor yang menyertai rombongan dari CV H Thaher.

HM Said, perintis jalan Kalsel - Kaltim lewat pesisir timur tersebut kini telah meninggal dunia dalam usia 85 di Jakarta sekitar pukul 05.15 WIB pada Rabu, 16 Februari 2022.

Kemudian pembangunan jalan antara Batulicin (260 kilometer tenggara Banjarmasin) - Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) atau daerah hulu sungai Kalsel pada masa Gubernur HM Said.

Selamat jalan HM Said, jasamu tetap dikenang dan abadi. Semoga tenang di peristirahatan terakhir Taman Makam Bahagia, Landasan Ulin, Banjarbaru.

Semasa hidup almarhum menjadi Gubernur Kalsel yang pelantikannya oleh Menteri Dalam Negeri Soepardjo Rustam atas nama Presiden Republik Indonesia pada 25 Februari 1985. Menjadi orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) yang terdiri atas sembilan kabupaten/kota ketika itu.

Almarhum HM Said Gubernur Kalsel dua periode (1985 -1990 & 1990 - 1995) merupakan gubernur ke-8 atau ke-6 sudah Kalimantan Tengah (Kalteng) memisahkan diri atau berdiri sendiri sebagai provinsi Tahun 1957.

Ketika itu Gubernur Kalsel H Syarkawi (1957 - 1959), dan dalam rentang hingga 1985 dua di antaranya berstatus Penjabat Gubernur Kalsel. Kepemimpinan Daerah Kalsel kesemuanya dari sipil, hanya tiga orang asal TNI yaitu H Aberani Sulaiman, Soebardjo S, dan Mistar Tjokrokoesoemo

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022