Sukses melaksanakan pelatihan tata boga secara online, MC Organizer sebuah usaha tata boga bonafid di Kota Amuntai Kalimantan Selatan melaksanakan pelatihan tatap muka secara gratis dan langsung diminati ribuan peserta pelatihan online termasuk masyarakat umum.
Pimpinan MC Organizer Elisa Ramadani di Amuntai, Rabu (16/2) mengatakan, ribuan muridnya yang tersebar di Kalsel dan luar Kalsel ingin sekali menghadiri pelatihan offline yang juga dalam rangka silaturrahim.
"Banyak yang ingin ikut pelatihan tapi karena kondisi COVID-19 jumlah peserta di batasi, mungkin hanya peserta wilayah Kalsel yang bisa menghadiri,"ujar Elisa yang akrab di sapa 'Marissa'.
Elisa mengatakan, selama dirinya memberikan pelatihan secara online kepada masyarakat yang berminat mengembangkan usaha tata boga, bahkan sebagian peserta tersebar di Pulau Jawa, Sumetra dan Sulawesi.
Bahkan akhir-akhir ini, pimpinan dan anggota MC Organizer disibukan dengan banyaknya permintaan pelatihan dari pemerintah desa di Kabupaten HSU dan sebagian desa di Kabupaten Tabalong.
"Alhamdulillah, kegiatan pertemuan pelatihan dengan peserta didik kami berjalan sukses, " katanya.
Elisa bersyukur sebagian besar peserta pelatihan online sudah mampu mendirikan dan mengembangkan usaha boga dilingkungan tempat tinggal masing-masing, peserta juga dilatih pemasaran secara online oleh MC Organizer.
Pertemuan pelatihan offline kemaren di isi dengan pelatihan membuat menu ayam tepung goreng dan kue kukus bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
"Kita berterima kasih karena disediakan tempat pelatihan oleh Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Ibu Hj Lailatanur Ar Raudah dan juga dukungan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten HSU Ibu Hj Erlian Noor Fauziah selaku wakil ketua PKK," katanya.
Banyak peserta menyatakan menghadiri pelatihan offline secara gratis ini karena ingin bertemu langsung dengan Instruktur mereka yakni Elisa Ramadani yang selama ini hanya bisa mereka liat dan temui secara online.
Maka kemunculan Elisa pada acara tersebut disambut riuh dan gembira oleh peserta pelatihan yang tidak lain adalah anak didik Elisa selama ini secara online se Kalsel
Sebagian kisah sukses mengembangkan usaha boga dari hasil pelatihan online dituturkan sebagian peserta, seperti seorang peserta dari Muara Uya Kabupaten Tabalong Salasiah.
"Tentunya juga ingin menambah ilmu dan tertentu langsung dengan Ibu Marissa (Elisa Ramadani)," katanya.
Pedagang kue dan ayam tepung ini menilai materi pelatihan online yang selama ia terima bisa diserap dan diterapkan dalam usahanya.
"Meski pelatihan online, namun Ibu Marissa selalu membimbing kami jika dibutuhkan," katanya.
Peserta dari Desa Janjam Kecamatan Babirik, Ibu Mona berterima kasih kepada MC Organizer yang juga membantunya peralatan memasak seperti mixer dan loyang sehingga meningkatkan produksi kue.
"Selain dibimbing Ibu Elisa melalui Group What Apps juga dibantu peralatan," katanya
Novia Ridho Ilahi salah satu peserta yang merasakan manfaat berjualan secara online yang diajarkan MC Organizer kepadanya, hingga Mona akhirnya bisa meningkatkan produksi dan menitipkan kuenya di toko dan warung.
"Meski baru pertama kali jualan kue secara online di akhir 2021, namun setiap hari selalu ada yang pesan, akhirnya saya bisa berjualan langsung nitip di toko-toko," katanya.
Bidan Desa yang juga anggota Pokja IV PKK Desa Pematang Benteng ini mencantumkan brand jualan kuenya dengan nama Sunah Kitchen, karena dari pihak MC Organizer sangat menekankan perlu brand atau nama/logo usaha agar mudah dikenal masyarakat.
Berawal dari hobi makan seseorang bisa mengembangkan usaha boga seperti diutarakan Mahasiswa Stper Amuntai......yang ikut pelatihan ini.
"Semoga setelah lulus kuliah bisa buka usaha Ayam Tepung," katanya.
Pada kesempatan, Dispersip HSU turut melaksanakan pertemuan dan pembelajaran Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial yang dihadiri Wakil Ketua PKK Hj Erlian Noor Fauziah Husairi.
VIDEO 1
VIDEO 2
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Pimpinan MC Organizer Elisa Ramadani di Amuntai, Rabu (16/2) mengatakan, ribuan muridnya yang tersebar di Kalsel dan luar Kalsel ingin sekali menghadiri pelatihan offline yang juga dalam rangka silaturrahim.
"Banyak yang ingin ikut pelatihan tapi karena kondisi COVID-19 jumlah peserta di batasi, mungkin hanya peserta wilayah Kalsel yang bisa menghadiri,"ujar Elisa yang akrab di sapa 'Marissa'.
Elisa mengatakan, selama dirinya memberikan pelatihan secara online kepada masyarakat yang berminat mengembangkan usaha tata boga, bahkan sebagian peserta tersebar di Pulau Jawa, Sumetra dan Sulawesi.
Bahkan akhir-akhir ini, pimpinan dan anggota MC Organizer disibukan dengan banyaknya permintaan pelatihan dari pemerintah desa di Kabupaten HSU dan sebagian desa di Kabupaten Tabalong.
"Alhamdulillah, kegiatan pertemuan pelatihan dengan peserta didik kami berjalan sukses, " katanya.
Elisa bersyukur sebagian besar peserta pelatihan online sudah mampu mendirikan dan mengembangkan usaha boga dilingkungan tempat tinggal masing-masing, peserta juga dilatih pemasaran secara online oleh MC Organizer.
Pertemuan pelatihan offline kemaren di isi dengan pelatihan membuat menu ayam tepung goreng dan kue kukus bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
"Kita berterima kasih karena disediakan tempat pelatihan oleh Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Ibu Hj Lailatanur Ar Raudah dan juga dukungan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten HSU Ibu Hj Erlian Noor Fauziah selaku wakil ketua PKK," katanya.
Banyak peserta menyatakan menghadiri pelatihan offline secara gratis ini karena ingin bertemu langsung dengan Instruktur mereka yakni Elisa Ramadani yang selama ini hanya bisa mereka liat dan temui secara online.
Maka kemunculan Elisa pada acara tersebut disambut riuh dan gembira oleh peserta pelatihan yang tidak lain adalah anak didik Elisa selama ini secara online se Kalsel
Sebagian kisah sukses mengembangkan usaha boga dari hasil pelatihan online dituturkan sebagian peserta, seperti seorang peserta dari Muara Uya Kabupaten Tabalong Salasiah.
"Tentunya juga ingin menambah ilmu dan tertentu langsung dengan Ibu Marissa (Elisa Ramadani)," katanya.
Pedagang kue dan ayam tepung ini menilai materi pelatihan online yang selama ia terima bisa diserap dan diterapkan dalam usahanya.
"Meski pelatihan online, namun Ibu Marissa selalu membimbing kami jika dibutuhkan," katanya.
Peserta dari Desa Janjam Kecamatan Babirik, Ibu Mona berterima kasih kepada MC Organizer yang juga membantunya peralatan memasak seperti mixer dan loyang sehingga meningkatkan produksi kue.
"Selain dibimbing Ibu Elisa melalui Group What Apps juga dibantu peralatan," katanya
Novia Ridho Ilahi salah satu peserta yang merasakan manfaat berjualan secara online yang diajarkan MC Organizer kepadanya, hingga Mona akhirnya bisa meningkatkan produksi dan menitipkan kuenya di toko dan warung.
"Meski baru pertama kali jualan kue secara online di akhir 2021, namun setiap hari selalu ada yang pesan, akhirnya saya bisa berjualan langsung nitip di toko-toko," katanya.
Bidan Desa yang juga anggota Pokja IV PKK Desa Pematang Benteng ini mencantumkan brand jualan kuenya dengan nama Sunah Kitchen, karena dari pihak MC Organizer sangat menekankan perlu brand atau nama/logo usaha agar mudah dikenal masyarakat.
Berawal dari hobi makan seseorang bisa mengembangkan usaha boga seperti diutarakan Mahasiswa Stper Amuntai......yang ikut pelatihan ini.
"Semoga setelah lulus kuliah bisa buka usaha Ayam Tepung," katanya.
Pada kesempatan, Dispersip HSU turut melaksanakan pertemuan dan pembelajaran Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial yang dihadiri Wakil Ketua PKK Hj Erlian Noor Fauziah Husairi.
VIDEO 1
VIDEO 2
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022