Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggencarkan vaksinasi terhadap warga lanjut usia di tengah ancaman penularan COVID-19, varian Omicron yang terus melonjak.
"Target kami 2.500 orang per hari menerima vaksin termasuk lansia, baik dosis pertama, kedua, maupun 'booster' (penguat)," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana A. Martosumito di Banjarmasin, Selasa.
Dia menjelaskan kalangan lansia menjadi kelompok rentan yang harus diselamatkan dari penularan COVID-19 yang saat ini kasusnya terus melonjak akibat munculnya varian Omicron.
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin per Senin (14/2) mencatat 2.322 kasus aktif COVID-19 yang merupakan tertinggi di provinsi itu.
Untuk mengoptimalkan vaksinasi dengan sasaran lansia, polisi setempat berinovasi dengan layanan antar jemput mereka agar semua lansia yang menjadi sasaran program itu dapat menerima vaksin.
"Jadi tidak ada alasan lagi bagi lansia untuk tidak divaksin, semuanya kami fasilitasi mulai keberangkatan dari rumah menuju lokasi vaksinasi hingga kembali pulang termasuk pemberian paket sembako," kata dia.
Ia juga mengingatkan pentingnya warga disiplin protokol kesehatan dalam upaya mencegah penularan COVID-19.
"Jadi walaupun sudah divaksin, prokes jangan sampai lalai. Bahkan orang sudah divaksin sekalipun masih bisa terpapar namun tentunya lebih aman mencegah dari kondisi lebih parah sakitnya," kata Sabana.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin per Senin (14/2), vaksinasi lansia dosis pertama mencapai 49,92 persen dari target sasaran 45.657 orang.
Untuk sasaran masyarakat umum 516.066 jiwa, vaksinasi sudah mencapai 85,37 persen untuk dosis pertama.
Pelaksanaan vaksinasi di beberapa polsekta di jajaran Polresta Banjarmasin hari ini ditinjau langsung Wakapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono.
Ia mengapresiasi kinerja anggotanya dalam membantu akselerasi pemberian vaksin ke masyarakat, terutama lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Target kami 2.500 orang per hari menerima vaksin termasuk lansia, baik dosis pertama, kedua, maupun 'booster' (penguat)," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana A. Martosumito di Banjarmasin, Selasa.
Dia menjelaskan kalangan lansia menjadi kelompok rentan yang harus diselamatkan dari penularan COVID-19 yang saat ini kasusnya terus melonjak akibat munculnya varian Omicron.
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin per Senin (14/2) mencatat 2.322 kasus aktif COVID-19 yang merupakan tertinggi di provinsi itu.
Untuk mengoptimalkan vaksinasi dengan sasaran lansia, polisi setempat berinovasi dengan layanan antar jemput mereka agar semua lansia yang menjadi sasaran program itu dapat menerima vaksin.
"Jadi tidak ada alasan lagi bagi lansia untuk tidak divaksin, semuanya kami fasilitasi mulai keberangkatan dari rumah menuju lokasi vaksinasi hingga kembali pulang termasuk pemberian paket sembako," kata dia.
Ia juga mengingatkan pentingnya warga disiplin protokol kesehatan dalam upaya mencegah penularan COVID-19.
"Jadi walaupun sudah divaksin, prokes jangan sampai lalai. Bahkan orang sudah divaksin sekalipun masih bisa terpapar namun tentunya lebih aman mencegah dari kondisi lebih parah sakitnya," kata Sabana.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin per Senin (14/2), vaksinasi lansia dosis pertama mencapai 49,92 persen dari target sasaran 45.657 orang.
Untuk sasaran masyarakat umum 516.066 jiwa, vaksinasi sudah mencapai 85,37 persen untuk dosis pertama.
Pelaksanaan vaksinasi di beberapa polsekta di jajaran Polresta Banjarmasin hari ini ditinjau langsung Wakapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono.
Ia mengapresiasi kinerja anggotanya dalam membantu akselerasi pemberian vaksin ke masyarakat, terutama lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022