PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) persero Cabang Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, sejak Januari 2022 telah mengoperasikan dermaga darurat di Tanjung Serdang Kotabaru sebagai upaya mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang kapal.

"Pengoperasian dermaga darurat tersebut dilakukan karena adanya perbaikan dan pembatasan tonase kendaraan dengan batas maksimal lima ton pada pelabuhan konvensional yang ada di Tanjung Serdang," kata Kepala PT ASDP Cabang Batulicin Justan yang di dampingi Meneger Usaha Akhmad Sunedi di Batulicin Selasa.

Yang menjadi kendala adalah kalau air laut belum pasang maka kapal tidak dapat bersandar pada dermaga tersebut karena panjang dermaga yang menjorok ke arah laut hanya beberapa meter dari bibir pantai.

Ia menjelaskan, meski hanya mengandalkan cuaca agar kapal penumpang dapat bersandar akan tetapi sangat membantu terhadap pelayanan penyeberangan kapal dari Batulicin-Tanjung Serdang dan sebaliknya untuk mengurai terjadinya antrian bongkar muat penumpang kapal.
 
Apabila tonase kendaraan di atas lima ton maka kapal pengangkut penumpang akan melakukan bongkar muat pada dermaga darurat. Sebaliknya jika tonase kendaraan di bawah lima ton akan dilakukan bongkar muat pada pelabuhan konvensional.

"Pengerjaan pelabuhan feri tersebut diperkirakan akan rampung pada Maret. Jika pada bulan itu tidak molor pengerjaan nya maka pihak manajemen ASDP akan membuka pelayanan secara normal," ujarnya.

Namun, kedepannya pihak manajemen ASDP tetap mengoperasikan dermaga darurat tersebut meskipun pelabuhan konvensional sudah dapat dioperasikan secara normal.

"Hal itu dilakukan karena sudah mendapatkan persetujuan dari PT ASDP pusat untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap calon penumpang kapal dengan slogan BUMN Hadir untuk negeri," pungkas Justan.
 

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022