Tokoh Pers Tahun 80-an di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Drs Ismail Wahid SH MH berpesan agar pers jangan kehilangan harapan dan harus tetap produktif di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Pada momen Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 dan Ulang Tahun ke-76 Persatuan Wartawan Indonesia ke-76  yang jatuh tanggal 9 Februari tersebut, mantan Wartawan Dinamika Berita (Sekarang Kalimantan Post) itu mengatakan, peran pers sangat besar.

"Sebab pers berfungsi untuk menyampaikan informasi, memberikan edukasi, hiburan dan tentu saja sebagai kontrol sosial," kata Ismail yang juga pernah menjadi wartawan LKBN Antara untuk wilayah Banua Anam saat Kepala Biro nya adalah Mukhlis Mundia.

Menurut pria berambut panjang yang 25 Tahun pernah menjadi wartawan sejak Tahun 1985 hingga 1999 itu, sebagai media informasi, peran pers sangat strategis. Karena, masyarakat sekarang mempunyai hak untuk mengetahui tentang informasi berbagai hal.

"Tentu saja pers mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar atau akurat, seimbang dan dapat dipertanggungjawabkan," kata pensiunan ASN di Pengadilan Agama tersebut yang saat ini aktif sebagai pengacara.

Dengan perannya sebagai kontrol sosial yang begitu besar, Anggota PWI Kalsel semasa kepemimpinan HG (p) Rusdi Effendi AR itu berharap agar para jurnalis masih tetap berkomitmen dalam bekerja sesuai aturan atau Undang Undang Nomor 40/1999.

Dikatakan Ismail Wahid, peran nyata pers selama pandemi COVID- 19 adalah dengan dedikasi nya mengajak masyarakat untuk terus bekerja dan tidak kehilangan harapan dan produktif, betapapun sulitnya keadaan yang dihadapi.

"Dalam menghadapi perkembangan saat ini, peran wartawan Indonesia pada penggunaan media digital  semakin terbuka, fenomena ini menjadi tren yang tidak terbendung lagi, bahwa media digital semakin mewarnai wajah pers nasional," ujar mantan aktivis HMI yang sejak lulus kuliah S1 di IAIN Antasari Banjarmasin Tahun 1985 itu sudah jadi wartawan.

Walaupun dijelaskan Ia, di bawah kritik bahwa media digital lebih mengandalkan kecepatan penyampaian berita yang terkadang dengan tidak mengabaikan akurasi.

"Di hari pers ini mari kita ke depan kan akurasi data untuk sebuah tulisan yang berkualitas demi menyegarkan lagi komitmen pers nasional untuk terus menghasilkan karya karya terbaik yang mendidik, mencerdaskan dan menghibur masyarakat.

Sehingga para wartawan dapat terus berkiprah dalam membangun dan memajukan bangsa," tutup Ismail Wahid yang sejak Tahun 1999 terpaksa harus berhenti menjadi wartawan karena pemerintah menerbitkan UU No 40 dan melarang PNS menjadi wartawan namun tetap aktif menulis dan mengirim artikel ke sejumlah media massa sampai saat ini.

Baca juga: Sejumlah pihak ucapkan selamat HPN dan HUT PWI ke-76
Baca juga: Los pasar Agrobisnis Barabai dihancurkan
Baca juga: PERADI Benua Enam MoU layanan pos bantuan hukum dengan PN Barabai

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022