Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Gusti Ridwan Sofyan mengungkapkan, anggaran untuk pembangunan infrastruktur di daerahnya akan berkurang hingga Rp20 miliar pada program pembangunan tahun 2016 nanti.


Menurut dia, saat di Balaikota Banjarmasin, Senin, anggaran bagi program infrastruktur di daerahnya tahun depan hanya diusulkan sebesar Rp105 miliar, ini ada pengurangan yang signifikan dari pada tahun ini pada APBD murni Rp120 miliar lebih, dan mendapat tambahan pada APBD perubahan hingga menjadi Rp150 miliar.

"Jadi dengan adanya pengurangan anggaran ini, pastinya cukup berpengaruh bagi kemaksimalan pembangunan infrastruktur di lingkungan masyarakat," ucapnya.

Terutama jalan lingkungan, beber Ridwan, bagi anggaran sebesar Rp20 miliar itu sangat besar bisa memperbaiki hingga 25 kilometer jalan rusak.

"Sebab jalan lingkungan yang perlu mendapat perhatian di daerah kita ini masih cukup panjang, yakni, sekitar 70 sampai 100 kilometer lagi, dari total sekitar 500 kilometer jalan lingkungan yang ada," terangnya.

Dengan adanya pengurangan anggaran ini, ujar dia, pihaknya berusaha agar ada dana bantuan DAK dari pemerintah pusat bagi perbaikan infrastruktur di daerah ini.

Hal ini penting diupayakan, ucap Ridwan, karena perhatian untuk perbaikan jembatan juga sangat penting dilakukan, sebab masih banyak jembatan kayu yang sudah berusia tua di daerah ini.

"Dari sekitar 475 buah jembatan di daerah kita ini, sekitar 40 persennya masih berupa konstruksi kayu ulin, ini perlu diganti dengan beton," paparnya.

Sejauh ini, kata dia, dengan anggaran yang terbatas dimiliki daerah, pembangunan jembatan dari peralihan konstruksi kayu kebeton berjalan bertahap, hanya bisa satu atau dua bagi jembatan ukuran cukup panjang.

"Karena rata-rata anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan cukup panjang di daerah ini mencapai lebih Rp10 miliar, sedangkan anggaran pertahunnya hanya tersedia belasan miliar," akunya.

Sehingga, kata Ridwan, program pemerhatian terhadap infrastruktur jembatan kayu ulin kebanyakan dilakukan dengan tambal sulam, terkecuali memang sudah sangat genting baru dirubah total dengan konstruksi beton.

"Jadi memang pembangunan infrastruktur utamanya jembatan di daerah kita ini sangat berat dilakukan dengan cepat, tinggal perhatian pemerintah provinsi dan pusat saja lagi diharapkan untuk dana besar merubah semuanya," ungkap Ridwan.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015