Jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan studi pembelajaran di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan.
Studi dilaksanakan dengan meninjau kegiatan pembinaan rohani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Amuntai dan Rumah Sakit Pambalah Batung (RSPB).
"Kegiatan pembinaan rohani di Lapas kelas IIb Amuntai dan Rumah Sakit merupakan
Kelompok binaan khusus Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Pokjaluh Kemenag HSU," ujar Kepala Kemenag HSU H Ahmad Rusyadi di Amuntai, Rabu (26/1).
Kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) Kemenag melakukan pembinaan pada Pondok Pesantren dan Majalis Ta'lim At Taubah Lapas kelas IIb Amuntai dengan sasaran tahanan dan narapidana, sedangkan kegiatan Rohaniawan Islam (Rohis) pada RSPB Amuntai sasarannya pasien, keluarga pasien dan karyawan RSPB.
Kepala Kemenag Kabupaten Katingan Khairil Anwar mengatakan, pihaknya tertarik mempelajari bagaimana sistem manajemen pengelolaan yang dijalankan Pondok Pesantren Terpadu At-Taubah Lapas Amuntai , mengingat Lapas Kelas IIB Amuntai memiliki jumlah Wargabinaan yang tergolong over kapasitas namun tetap dapat menjalankan pembinaan yang lancar dan teratur.
Kegiatan Rohis di RSPB Amuntai dilaksanakan sejak Sejak 2001 (sudah 20 tahun) baik dilaksanakan di Mushola As Syifa yang berada dalam kawasan RSPB maupun kunjungan ke kamar pasien, pihak keluarga pasien dan karyawan rumah sakit.
Kunjungan ke Lapas kelas IIb Amuntai rombongan diterima oleh Kalapas Dwi Hartono dan pada peninjauan kegiatan Rohis di RSPB disambut Kasi Pelayanan Keperawatan RSUD Pambalah Batung H Aseran. Sementara Kepala Kemenag Katingan didampingi Ketua Pokjaluh Katingan Nor Laila S.
Ketua Pokjaluh Kemenag HSU Ahmad Nawawi Abdurrauf mengatakan, Pokjaluh Kemenag HSU berdiri pada 02 Juli 2001, merupakan Pokjaluh pertama di Kalsel.sehingga kerap dijadikan rujukan kegiatan studi banding Pokjaluh kabupaten lain.
"Pihak Kemenag dan Pokjaluh Katingan hanya meninjau dua kelompok binaan kami, padahal yang kami bina totalnya 26 kelompok binaan," kata Nawawi.
Kelompok binaan lainnya seperti masyarakat transmigrasi, Lapas Generasi Muda, Pramuka, kelompok orang tua, kelompok wanita, kelompok masyarakat industri, kelompok profesi, kelompok daerah rawan dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Studi dilaksanakan dengan meninjau kegiatan pembinaan rohani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Amuntai dan Rumah Sakit Pambalah Batung (RSPB).
"Kegiatan pembinaan rohani di Lapas kelas IIb Amuntai dan Rumah Sakit merupakan
Kelompok binaan khusus Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Pokjaluh Kemenag HSU," ujar Kepala Kemenag HSU H Ahmad Rusyadi di Amuntai, Rabu (26/1).
Kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) Kemenag melakukan pembinaan pada Pondok Pesantren dan Majalis Ta'lim At Taubah Lapas kelas IIb Amuntai dengan sasaran tahanan dan narapidana, sedangkan kegiatan Rohaniawan Islam (Rohis) pada RSPB Amuntai sasarannya pasien, keluarga pasien dan karyawan RSPB.
Kepala Kemenag Kabupaten Katingan Khairil Anwar mengatakan, pihaknya tertarik mempelajari bagaimana sistem manajemen pengelolaan yang dijalankan Pondok Pesantren Terpadu At-Taubah Lapas Amuntai , mengingat Lapas Kelas IIB Amuntai memiliki jumlah Wargabinaan yang tergolong over kapasitas namun tetap dapat menjalankan pembinaan yang lancar dan teratur.
Kegiatan Rohis di RSPB Amuntai dilaksanakan sejak Sejak 2001 (sudah 20 tahun) baik dilaksanakan di Mushola As Syifa yang berada dalam kawasan RSPB maupun kunjungan ke kamar pasien, pihak keluarga pasien dan karyawan rumah sakit.
Kunjungan ke Lapas kelas IIb Amuntai rombongan diterima oleh Kalapas Dwi Hartono dan pada peninjauan kegiatan Rohis di RSPB disambut Kasi Pelayanan Keperawatan RSUD Pambalah Batung H Aseran. Sementara Kepala Kemenag Katingan didampingi Ketua Pokjaluh Katingan Nor Laila S.
Ketua Pokjaluh Kemenag HSU Ahmad Nawawi Abdurrauf mengatakan, Pokjaluh Kemenag HSU berdiri pada 02 Juli 2001, merupakan Pokjaluh pertama di Kalsel.sehingga kerap dijadikan rujukan kegiatan studi banding Pokjaluh kabupaten lain.
"Pihak Kemenag dan Pokjaluh Katingan hanya meninjau dua kelompok binaan kami, padahal yang kami bina totalnya 26 kelompok binaan," kata Nawawi.
Kelompok binaan lainnya seperti masyarakat transmigrasi, Lapas Generasi Muda, Pramuka, kelompok orang tua, kelompok wanita, kelompok masyarakat industri, kelompok profesi, kelompok daerah rawan dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022