Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Ibnu Sina menyatakan, kotanya berkeinginan menjadi kota MICE selain sebagai pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) baru bernama Nusantara yang dibangun di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kota MICE singkatan dari Kota Meeting (pertemuan), Insentive (Insentif), Convention (konvensi) dan Exhibition (pameran).
"Ini yang ingin kita wujudkan terhadap kota kita berbarangan dengan menjadi pintu gerbang IKN," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Menurut Ibnu Sina, kotanya yang merupakan ibu kota provinsi berpeluang besar jadi kota MICE tersebut kareba IKN yang berada di daerah provinsi tetangga.
Dengan dibangunnya ibu kota negara di Kaltim tersebut, lanjut Ibnu Sina, kotanya tentunya mendapat imbas positif ikut serta dalam pembangunan diberbagai bidang, di mana Kota Banjarmasin bercita-cita menjadi kota sungai terindah di Indonesia.
Karenanya, kata Ibnu Sina, kotanya dalam pembangunan infrastruktur baik dari APBD kota maupun bantuan APBD provinsi dan APBN selalu dikaitkan dengan ikon kota ini, yakni, sebagai kota seribu sungai.
Meurut dia, Kota MICE itu terkait bagaimana kota menjadi tempat meeting, event-event berskala besar lainnya, di mana Kota Banjarmasin memiliki potensi terbaik untuk itu, bahkan secara geografis.
"Kota Banjarmasin tempat yang paling nyaman dan mudah secara geografis didatangi, karena berada di tengah-tengah wilayah Indonesia," tuturnya.
Sehingga wilayah Indonesia paling Timur dan Wilayah Indonesia paling Barat, ujarnya, datang kota ini misalnya untuk sebuah acara pertemuan, tidak harus menempuh perjalanan jauh. Bertemu di tengah Indonesia.
Karena sejak awal, ucap Ibnu Sina, slogan pemerintahannya "Banjarmasin Baiman" yang dijabarkan sebagai kota barasih wan nyaman, diantaranya untuk mewujudkan sebagai kota MICE tadi.
"Orang tidak akan datang kalau kota kita kotor, makanya harus bersih jalan-jalan kita, lingkungan kita, sungai kita, yang terakhir bersih sampai kehati, karena kota kita, kota religi," paparnya.
Sementara itu, makna nyaman, yakni, kota yang memberikan kenyamanan baurusan, yakni, cepat dan mudah dalam pelayanan, kemudian nyaman bersekolah atau menempuh pendidikan, nyaman berobat karena sudah ada banyak fasilitas kesehatan, kemudian yang terakhir nyaman berusaha.
Semua ini, kata Ibnu Sina, fokusnya ada tiga, yakni, penataan sungai untuk revitalisasi sungai untuk pariwisata dan transportasi sungai.
"Sungai kita fungsikan dengan baik untuk nemecah transportasi darat, kini sudah ada lima dermaga kita bangun, kita integrasikan dengan transportasi umum di darat," paparnya.
Bahkan untuk mendukung kota MICE ini, pihaknya mempersiapkan bagi investor untuk membangun ballroom besar yang kapasitas ribuan orang di wilayah pinggiran sungai.
Kemudian fokus kedua melahirkan wira usaha baru berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai kota perdagangan dan jasa, tentunya Kota Banjarmasin harus unggul di situ.
"Fokus terakhir bagaimana pelayanan yang cepat dan mudah dengan basis smart city Banjarmasin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kota MICE singkatan dari Kota Meeting (pertemuan), Insentive (Insentif), Convention (konvensi) dan Exhibition (pameran).
"Ini yang ingin kita wujudkan terhadap kota kita berbarangan dengan menjadi pintu gerbang IKN," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Menurut Ibnu Sina, kotanya yang merupakan ibu kota provinsi berpeluang besar jadi kota MICE tersebut kareba IKN yang berada di daerah provinsi tetangga.
Dengan dibangunnya ibu kota negara di Kaltim tersebut, lanjut Ibnu Sina, kotanya tentunya mendapat imbas positif ikut serta dalam pembangunan diberbagai bidang, di mana Kota Banjarmasin bercita-cita menjadi kota sungai terindah di Indonesia.
Karenanya, kata Ibnu Sina, kotanya dalam pembangunan infrastruktur baik dari APBD kota maupun bantuan APBD provinsi dan APBN selalu dikaitkan dengan ikon kota ini, yakni, sebagai kota seribu sungai.
Meurut dia, Kota MICE itu terkait bagaimana kota menjadi tempat meeting, event-event berskala besar lainnya, di mana Kota Banjarmasin memiliki potensi terbaik untuk itu, bahkan secara geografis.
"Kota Banjarmasin tempat yang paling nyaman dan mudah secara geografis didatangi, karena berada di tengah-tengah wilayah Indonesia," tuturnya.
Sehingga wilayah Indonesia paling Timur dan Wilayah Indonesia paling Barat, ujarnya, datang kota ini misalnya untuk sebuah acara pertemuan, tidak harus menempuh perjalanan jauh. Bertemu di tengah Indonesia.
Karena sejak awal, ucap Ibnu Sina, slogan pemerintahannya "Banjarmasin Baiman" yang dijabarkan sebagai kota barasih wan nyaman, diantaranya untuk mewujudkan sebagai kota MICE tadi.
"Orang tidak akan datang kalau kota kita kotor, makanya harus bersih jalan-jalan kita, lingkungan kita, sungai kita, yang terakhir bersih sampai kehati, karena kota kita, kota religi," paparnya.
Sementara itu, makna nyaman, yakni, kota yang memberikan kenyamanan baurusan, yakni, cepat dan mudah dalam pelayanan, kemudian nyaman bersekolah atau menempuh pendidikan, nyaman berobat karena sudah ada banyak fasilitas kesehatan, kemudian yang terakhir nyaman berusaha.
Semua ini, kata Ibnu Sina, fokusnya ada tiga, yakni, penataan sungai untuk revitalisasi sungai untuk pariwisata dan transportasi sungai.
"Sungai kita fungsikan dengan baik untuk nemecah transportasi darat, kini sudah ada lima dermaga kita bangun, kita integrasikan dengan transportasi umum di darat," paparnya.
Bahkan untuk mendukung kota MICE ini, pihaknya mempersiapkan bagi investor untuk membangun ballroom besar yang kapasitas ribuan orang di wilayah pinggiran sungai.
Kemudian fokus kedua melahirkan wira usaha baru berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai kota perdagangan dan jasa, tentunya Kota Banjarmasin harus unggul di situ.
"Fokus terakhir bagaimana pelayanan yang cepat dan mudah dengan basis smart city Banjarmasin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022