Manajemen klub sepakbola Persebaru Banjarbaru melayangkan somasi ke Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalimantan Selatan setelah upaya banding tidak membuahkan hasil.

Ketua Umum Persebaru Wartono, Kamis mengatakan, somasi sebagai bentuk protes Persebaru atas sanksi Komisi Disiplin Asprov PSSI Kalsel yang menyatakan Persebaru U-17 terbukti melanggar regulasi dengan memainkan pemain tidak sah.

Menurut Wartono, sanksi itu diperkuat Komisi Banding padahal Persebaru telah memenuhi mekanisme peraturan yang ditetapkan Asprov PSSI Kalsel untuk dapat ikut bertanding pada laga Soeratin U-17 terkait pemain.

"Mulai pelepasan pemain dari klub sebelumnya hingga ke Persebaru sudah disahkan PSSI, dan regulasi ketika main di Asprov Soeratin U-17 2021 melalui aplikasi SIAP juga menyatakan sah," ujarnya. 

Ditekankan Wakil Wali Kota Banjarbaru itu, keputusan Asprov PSSI Kalsel juga membuat Persebaru merasa tidak dihargai karena tidak pernah ada yang dihubungi dan dimintai klarifikasi oleh komisi disiplin, dan langsung disanksi. 

"Lucunya dengan regulasi yang ditentukan Asprov PSSI Kalsel sendiri, kami merasa tidak ada yang salah, tiba-tiba langsung mendapat sanksi disiplin, salahnya dimana," ucapnya penuh tanda tanya. 

Dikatakan, manajemen memutuskan melayangkan somasi lewat kuasa hukum yang ditunjuk Persebaru dan menegaskan siap menempuh upaya hukum jika surat somasi dilayangkan Persebaru tidak mendapatkan respon

"Jika somasi tidak diindahkan, kami akan menempuh upaya hukum baik secara hukum pidana, perdata atau administrasi. Sanksi yang dijatuhkan telah merugikan kami secara materil maupun immateril," ucapnya.

Ditegaskan, somasi diberikan dalam waktu tiga hari, jika tidak ada jawaban maka ditempuh jalur hukum dan siap mengambil langkah-langkah hukum ke pengadilan sehingga upayanya tinggal menunggu respon dari Asprov.

Disebutkan, sesuai keputusan Komdis Asprov PSSI Kalsel, sanksi dijatuhkan dengan menganulir tiga laga yang telah dilakoni klub Persebaru. Selain itu dikenakan sanksi denda Rp30 juta untuk 22 pemain yang dianggap tidak sah dan resmi dilarang mengikuti Piala Soeratin U-17 tahun berikutnya.

Kuasa hukum Persebaru Dhieno Yudhidistira mengatakan pihaknya langsung mengirimkan surat somasi ke Asprov Kalsel dan berharap bisa terjalin komunikasi antara Asprov dengan Persebaru, karena selama ini tidak pernah ada komunikasi apapun.

"Jika tidak dijawab Asprov, kami akan menempuh jalur hukum ke pengadilan dan juga berharap agar pertandingan Soeratin U-17 Asprov Kalsel bisa ditunda, sampai permasalahan antara Asprov Kalsel dan Persebaru sudah diselesaikan," katanya. 


 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022