Kepala Bidang Air Tanah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, Ali Mustofa,  mengungkapkan bumi Kalsel mengandung sejumlah bebatuan unik dan langka, salah satunya adalah Jenis batuan plagiogranit yang ditemukan di Gunung Batu Besar Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu.

Dikatakan langka, karena jarang ada dan, berdasarkan data hanya ada di Athena, Yunani, dan Perancis, katanya saat perbincangan dengan ANTARA Kalsel yang mengikuti kunjungan Dangsanak Geopark Meratus ke Mandingin, beberapa hari yang lalu.

Ia mengakui memang harus dipastikan lagi, melalui penelitian apakah pasti itu bebatuan plagiogranit, jika itu benar maka Indonesia adalah negara ketiga punya bebatuan jenis itu.
Geopark Meratus


Seorang ahli, tambahnya, adalah Profesor Ibrahim Komoo yang melakukan verifikasi dan meninjau di Kalsel selama empat hari terkait Geopark Pegunungan Meratus untuk menuju UNESCO Global Geopark (UGG) sudah melakukan serangkaian penelitian yang menyebutkan bebatuan tersebut mengarah ke batuan plagiogranit.

Semoga saja itu benar, maka terdapat warisan dunia bernilai tinggi. tambahnya seraya menyebutkan hal tersebut terjadi lantaran proses geologi sejak 180 jt tahun yang lalu. Bumi Kalsel ada pulau Jawa belum ada, kehidupan manusia pun belum ada, katanya sambil tersenyum.

Bumi Kalsel dengan Pegunungan Meratusnya sangat kaya dengan warisan kejadian bumi. Dan ini sudah sangat cocok jika terdaftar UGG, katanya lagi.

Ia juga menuturkan, batuan di bukit Langgara Loksado HSS termasuk jenis batugamping paling tua di Meratus yang terbentuk sejak zaman kapur awal batugamping ini merupakan batuan yg terbentuk di laut hasil pengendapan hewan laut jenis orbitulina.
Geopark Meratus, Mandiangin


Batu ini sudah terbentuk sejak lempeng benua Australia  bergerak menumbuk lenpeng sunda land dan sekarang berada di lingkungan bersama dengan ofiolit meratus,

Di Sungai Kembang juga ditemukan batuan sekis hijau/biru (blue sekis) yang terbentuk akibat penunjaman lempeng pada awal terbentuknya meratus sehingga adanya batuan ini bisa sebagai fosil penunjaman yang terjadi 180 juta tahun yang lalu (zaman yura ahir).

Sementara yang unik pula ada jenis pepohonan yang tumbuh alami di atas batu serpentinite di Tahura Mandiangin (geosite  tahura Mandiangin) jenis pohon bangkal dan setarap yang hanya nampu bertahan hidup puluhan sampai ratusan tahun di soil yang tipis di atas serpentinite Tahura Mandiangin sehingga tingkat pertumbuhannya rendah
Geopark Meratus

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022