Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balangan Erly Satriana terus mengawal progres pengerjaan jembatan utama Paringin yang merupakan objek vital.

"Kami langsung berdiskusi dengan pihak pengawas perbaikan jembatan, guna mengetahui sejauh mana progres perbaikan dan kendala yang dihadapi pihak pekerha," kata Erly kepada ANTARA, Selasa.

Dia melanjutkan, kedatangannya juga didasari keluhan masyarakat terhadap belum selesainya perbaikan yang digarap pada jembatan lintas provinsi tersebut, yang mana juga berdampak pada hancurnya sebagian jalan warga.

Kemudian setelah melakukan diskusi dengan pengawas perbaikan, Erly menemukan beberapa permasalahan yang menjadi keluhan para pekerja, yakni keterlambatan gaji.

Saat ditanya soal keterlambatan gaji, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Balangan itu mengatakan, bahwa mengenai upah pekerja memang bukan wewenang mereka.

"Karena bukan wewenang, kami hanya bisa menyarankan kepada pihak balai untuk melakukan pembayaran kepada kontraktor sesuai progres pekerjaan jembatan saat ini yaitu 40 persen," ungkapnya.

Diketahui pada Senin (17/1), material untuk jembatan kembali datang, yakni sebanyak 850 batang besi diameter 22 dengan panjang 12 meter untuk proses perbaikan tahap selanjutnya.

Sementara itu, pengawas pengerjaan jembatan Paringin Ari, mengatakan sebelum tahap selanjutnya digarap, pihaknya mengharapkan komitmen dari pihak kontraktor agar tepat waktu dalam menyerahkan gaji para pekerja, agar pihak pekerja bersedia melanjutkan proses perbaikan tahap selanjutnya.

"Jika kontraktor berkomitmen tidak akan terlambat lagi untuk membayar upah pekerja, kita akan segera lanjutkan pekerjaan jembatan Paringin tahap kedua," pungkasnya.

Pewarta: Ragil Darmawan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022