Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan konsorsium industri pembiayaan yang diinisiasi oleh pihaknya, Kementerian Keuangan dan Badan Ekonomi Kreatif, akan meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional.


"Dengan konsorsium industri jasa pembiayaan, PDB nasional kita akan meningkat karena terjadinya akselerasi pembiayaan pada industri terutama ekonomi kreatif yang berorientasi ekspor," kata Deputi Komisioner Pengawas IKNB 2 OJK Dumoli F. Pardede di gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jakarta, Kamis.

Peningkatan tersebut, ujar dia, karena berdasarkan data dari Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Kreatif 2015-2019, Ekonomi Kreatif ini menyumbang sekitar 7,5 persen PDB Nasional dan kontribusi terhadap ekspor nasional sebesar 5,7 persen.

Sedangkan kontribusi ekonomi kreatif dalam pertumbuhan penciptaan lapangan kerja baru adalah sebesar dua persen atau sekitar 250 ribu lapangan kerja baru per tahun.

"Dengan inisiatif konsorsium ini, diharapkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap penciptaan lapangan kerja baru akan semakin meningkat yang juga menaikan PDB nasional mengingat potensi industri kreatif yang tinggi," katanya.

Konsorsium tersebut, kata Dumoli, akan mensinergikan industri pembiayaan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bersama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

sektor industri kreatif, berorientasi ekspor dam UMKMK yang mendapatkan program penjaminan dari perusahaan penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo)," ujarnya.

Dengan konsorsium yang merupakan sinergi industri keuangan non bank, katanya, diharapkan akan mempercepat pembiayaan yang berorientasi ekspor, ekonomi kreatif, dan UMKMK.

"Dengan konsorsium ini, potensi tambahan pembiayaan dari mekanisme ini adalah sebesar Rp5 triliun sampai dengan Rp10 triliun," ucapnya./e

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015