Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia Wilayah Kalimantan terus mendorong tumbuhnya agen lembaga keuangan digital untuk membantu masyarakat pedesaan terhubung dengan perbankan.


Analis Bank Indonesia Freddy Firmansyah di Banjarmasin, Jumat mengatan, Bank Indonesia terus berupaya agar semakin banyak masyarakat terhubung dengan bank atau "financial literacy" yang diyakini akan mempercepat upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Jangan sampai keterbatasan infrastruktur karena tidak adanya kantor bank di pedesaan membatasi akses masyarakat terhadap layanan perbankan," katanya.

Berdasarkan data, di Kalimantan Selatan, masyarakat yang memiliki rekening di bank baru sekitar 40 persen, artinya masih cukup besar masyarakat yang belum memafaatkan produk dan jasa bank.

Salah satu program yang diusung oleh Bank Indonesia untuk meningkatkan pelayanan perbankan tersebut, tambah Freddy adalah melalui pengembangan Lembaga Keuangan Digital (LKD) yang sebelumnya dikenal dengan istilah bank tanpa kantor atau "branchless banking".

LKD tambah dia, memberikan kesempatan kepada masyarakat dipedesaan untuk mendapatkan layanan perbankan dengan aman dan biaya yang murah.

Program LKD ini, dinilai sangat sesuai untuk diimplementasikan di wilayah pedesaaan yang lokasinya masih belum terlayani oleh kantor bank.

LKD pada dasarnya adalah kegiatan layanan jasa system pembayaran dan keuangan yang dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ketiga dan menggunakan sarana teknologi seperti perangkat mobile based maupun web based dalam rangka keuangan inklusif.

"Untuk itu kami telah dilakukan sosialisasi kepada calon agen LKD di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang diikuti oleh 50 orang calon agen LKD," katanya.

Calon agen LKD berasal dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten HST, dengan latar belakang profesi antara lain pemilik warung, toko alat listrik, pedagang pasar dan lain-lain.

Selanjutnya kepada calon agen LKD yang memenuhi syarat, akan diberikan pelatihan teknis oleh Bank BRI sebelum menjadi agen LKD Bank BRI yang dikenal dengan produk agen BRILink.

Berdasarkan kajian Bank Indonesia, Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu kabupaten di yang sangat potensial untuk pengembangan LKD.

Pemimpin Cabang Bank BRI Cabang Barabai, Tri Ichsan Nur, mengatakan dengan adanya BRILink maka masyarakat di pedesaan menjadi mudah dan murah dalam memanfaatkan jasa perbankan.

Bahkan, tambah dia, waktu pelayanan kepada masyarakat bisa lebih panjang, misalnya pada malam hari agen BRILink tetap dapat melayani.

Dengan memanfaatkan BRILink sekaligus telah mendukung Gerakan Nasional nontunai karena seluruh transasksi dilakukan secara nontunai.

"Bahkan ada agen BRILink yang memiliki kinerja bagus, semula kegiatan menjadi agen BRILink hanya kegiatan sambilan, namun sekarang telah menjadi sumber penghasilan utama," katanya.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015