Banjarmmasin, (Antaranews Kalsel) - PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan akan membangun terminal sementara dengan menggunakan peti kemas (kontainer) untuk memperluas area bandara sambil menunggu pelaksanaan pembangunan terminal secara permanen.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Handy Heryudhitiawan di Banjarmasin, Jumat, mengatakan terminal sementara dibangun untuk memperbaiki pelayanan di Bandara Syamsudin Noor.

"Peti kemas tersebut akan kita desain sedemikian rupa, sehingga layak untuk menjadi ruang tunggu penumpang," katanya.

Kenapa peti kemas, kata dia, karena setelah pembangunan bandara selesai, maka bangunan tersebut bisa kembali dimanfaatkan untuk terminal sementara di bandara lainnya yang sedang melakukan pembangunan.

Jadi tambah dia, pembangunan terminal sementara tersebut sifatnya sangat fleksibel dan mudah diangkat ke berbagai daerah yang memerlukan.

Menurut Handy, pihaknya akan terus mengupayakan pembangunan Bandara Syamsudin Noor secepat mungkin, namun masih terkendala pembebasan lahan yang belum bisa dituntaskan 100 persen.

"Walaupun kini sisa pembahasan lahan sudah menjadi dana konsinyasi, namun kontraktor pembangunan tetap menuntut pembangunan bandara sudah tidak ada persoalan," katanya.

Sebab kata dia, pembangunan bandara dilakukan dengan dana pinjaman dari perbankan yang otomatis harus clear dari berbagai persoalan, baik itu sengketa hukum maupun dengan masyarakat sekitar.

Sambil menunggu proses tersebut, kata dia, akhirnya diputuskan untuk membangun terminal penumpang sementera, sekaligus untuk persiapan pelayanan penerbangan internasional.

"Kondisi bandara saat ini sudah sangat tidak memungkinkan dan tidak layak, sehingga perlu dilakukan pembenahan dengan cepat," katanya.

Saat ini, kata dia, Bandara Syamsudin Noor telah melayani penumpang kedatangan maupun keberangkan sebanyak 11 ribu penumpang per hari, dari sebelumnya hanya sekitar 5 ribu - 7 ribu per hari.

Dengan penambahan kapasitas penumpang yang cukup besar tersebut, sehingga mau tidak mau, pembangunan harus dipercepat melalui berbagai alternatif yang bisa dilakukan.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015