Pengurus Masjid Muhammadiyah Al-Muhajirin bersama Gerakan Jumat Berkah (GJB), dan Kantor berita Indonesia atau Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Kalimantan Selatan menggelar sunatan massal secara gratis yang diikuti 156 anak.
Ketua Panitia Sunatan Massal yang juga Ketua Pengurus Masjid Muhammadiyah Almuhajirin Banjarmasin, Dr Arif Budiman, Rabu mengatakan, sunatan massal kali ini adalah kegiatan ketiga yang digelar selama 2021.
"Peserta sunatan massal ini berasal dari empat kabupaten kota di Kalsel, yakni, Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru," ujarnya.
Alhamdulillah, kami merasa bangga diberi kesempatan Allah menjadi wasilah khitankan anak bapak ibu. Dan ini merupakan bagian dari misi Muhammadiyah dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini," ujar dosen Politeknik Banjarmasin itu.
Dikatakan, Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan yang bercita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang utama, kita ingin membangun masyarakat Indonesia yang maju, sejahtera sehat lahir dan batin.
Masih di bidang kesehatan, pengurus Masjid Muhammadiyah Muhajirin juga menyelenggarakan layanan kesehatan gratis setiap ahad pagi, donor darah empat kali setahun sebagai kontribusi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Bidang sosial lainnya, membuka anjungan tunai mandiri (ATM) beras gratis untuk 100 orang dhuafa dan kurang mampu, dan banyak lagi kegiatan lain, kesemuanya itu adalah merpukana misi Masjid Muhammadiyah dalam memberikan layanan terbaik tanpa membedakan segmen kelompok dan golongan, suku, sosial ekonomi.
Sebagai muslim, semua adalah saudara kami, kita akan mengkhitan sebanyak banyaknya demi umat Islam.
Koordinator Gerakan Jumat Berkah, Nani Hariati, mengucapkan Alhamdulillah pihaknya bersyukur diberi kesempatan menjalin kerja sama dengan pengurus masjid dan yang lainnya dalam program khitanan massal.
"Kami tidak menyangka bisa "berjalan" sejauh ini, kami bangga bisa membantu anak-anak untuk dikhitan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, yaitu khitan," terangnya.
Nani berharap, anak-anak yang dikhitan akan lebih sehat, cerdas, dan menjadi calon generasi penerus kebaikan.
Kepala Biro Antara Kalimantan Selatan, Nurul Aulia Badar, mengatakan, masih dalam memeriahkan HUT LKBN Antara setiap Desember selalu melaksanakan kegiatan sosial.
"HUT ke-84 Antara Biro Banjarmasin bekerjasama dengan pengurus masjid berkontribusi untuk sunatan massal, selain itu donor darah yang diikuti 38 pendonor," kata mantan Kepala Biro LKBN Antara Malaysia di Kuala Lumpur.
Kepala Biro Antara Kalsel juga menawarkan kerja sama bentuk lain, baik dengan pengurus masjid ataupun lembaga yang terjun di bidang sosial kemasyarakatan, seperti GJB, dalam menyebarluaskan informasi kegiatan-kegiatan positif agar diketahui dan diikuti oleh pihak lain dalam berbuat baik bagi masyarakat.
Sementara itu, unsur Dewan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Banjarmasin, H Rusdiansyah, menambahkan, Muhammadiyah adalah gerakan sosial, amar makmur dan nahi mungkar.
"Muhammadiyah tidak boleh sepi dari kegiatan yang memberi manfatan kepada orang lain. Jadi kalau Masjid Muhammadiyah sepi, itu tidak sesuai dengan tujuan awal," terangnya.
Beberapa kegiatan yang muncul di masjid, khitanan, kurban, pembagian sembako, apa saja yang membuat baik orang lain. Begitulah sejak awal Muhammadiyah berdiri, bergerak untuk umat dan menyemamatkan umat.
"Makanya Muhammadiyah tidak pernah berhenti membangun pendidikan, membangun panti asuhan di mana-mana di seluruh Indonesia," demikian Rusdiansyah.
Sementara itu, sunatan massal kali ini diikuti 156 anak yang berasal dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ketua Panitia Sunatan Massal yang juga Ketua Pengurus Masjid Muhammadiyah Almuhajirin Banjarmasin, Dr Arif Budiman, Rabu mengatakan, sunatan massal kali ini adalah kegiatan ketiga yang digelar selama 2021.
"Peserta sunatan massal ini berasal dari empat kabupaten kota di Kalsel, yakni, Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru," ujarnya.
Alhamdulillah, kami merasa bangga diberi kesempatan Allah menjadi wasilah khitankan anak bapak ibu. Dan ini merupakan bagian dari misi Muhammadiyah dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini," ujar dosen Politeknik Banjarmasin itu.
Dikatakan, Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan yang bercita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang utama, kita ingin membangun masyarakat Indonesia yang maju, sejahtera sehat lahir dan batin.
Masih di bidang kesehatan, pengurus Masjid Muhammadiyah Muhajirin juga menyelenggarakan layanan kesehatan gratis setiap ahad pagi, donor darah empat kali setahun sebagai kontribusi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Bidang sosial lainnya, membuka anjungan tunai mandiri (ATM) beras gratis untuk 100 orang dhuafa dan kurang mampu, dan banyak lagi kegiatan lain, kesemuanya itu adalah merpukana misi Masjid Muhammadiyah dalam memberikan layanan terbaik tanpa membedakan segmen kelompok dan golongan, suku, sosial ekonomi.
Sebagai muslim, semua adalah saudara kami, kita akan mengkhitan sebanyak banyaknya demi umat Islam.
Koordinator Gerakan Jumat Berkah, Nani Hariati, mengucapkan Alhamdulillah pihaknya bersyukur diberi kesempatan menjalin kerja sama dengan pengurus masjid dan yang lainnya dalam program khitanan massal.
"Kami tidak menyangka bisa "berjalan" sejauh ini, kami bangga bisa membantu anak-anak untuk dikhitan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, yaitu khitan," terangnya.
Nani berharap, anak-anak yang dikhitan akan lebih sehat, cerdas, dan menjadi calon generasi penerus kebaikan.
Kepala Biro Antara Kalimantan Selatan, Nurul Aulia Badar, mengatakan, masih dalam memeriahkan HUT LKBN Antara setiap Desember selalu melaksanakan kegiatan sosial.
"HUT ke-84 Antara Biro Banjarmasin bekerjasama dengan pengurus masjid berkontribusi untuk sunatan massal, selain itu donor darah yang diikuti 38 pendonor," kata mantan Kepala Biro LKBN Antara Malaysia di Kuala Lumpur.
Kepala Biro Antara Kalsel juga menawarkan kerja sama bentuk lain, baik dengan pengurus masjid ataupun lembaga yang terjun di bidang sosial kemasyarakatan, seperti GJB, dalam menyebarluaskan informasi kegiatan-kegiatan positif agar diketahui dan diikuti oleh pihak lain dalam berbuat baik bagi masyarakat.
Sementara itu, unsur Dewan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Banjarmasin, H Rusdiansyah, menambahkan, Muhammadiyah adalah gerakan sosial, amar makmur dan nahi mungkar.
"Muhammadiyah tidak boleh sepi dari kegiatan yang memberi manfatan kepada orang lain. Jadi kalau Masjid Muhammadiyah sepi, itu tidak sesuai dengan tujuan awal," terangnya.
Beberapa kegiatan yang muncul di masjid, khitanan, kurban, pembagian sembako, apa saja yang membuat baik orang lain. Begitulah sejak awal Muhammadiyah berdiri, bergerak untuk umat dan menyemamatkan umat.
"Makanya Muhammadiyah tidak pernah berhenti membangun pendidikan, membangun panti asuhan di mana-mana di seluruh Indonesia," demikian Rusdiansyah.
Sementara itu, sunatan massal kali ini diikuti 156 anak yang berasal dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021