Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan berpendapat, Kabupaten Hulu Sungai Utara yang masuk daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi tersebut potensial ekonomi kreatif.


Pendapat tersebut sebagaimana penuturan anggota DPRD Kalsel H Supian HK dari Partai Golkar dan H Hormansyah asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Banjarmasin, Selasa.

Kedua politisi Partai Golkar dan PKB itu menunjuk, contoh potensi ekonomi kreatif pada asal daerah mereka tersebut antara lain "hadangan kalang" atau yang disebut kerbau rawa.

Selain itu, usaha peternakan unggas berupa Itik Alabio yang merupakan varietas unggul bebek Kalsel, yang sempat menusantara dan bahkan terkenal keluar negeri pada 1980-an, tutur kedua wakil rakyat tersebut.

Menurut Supian HK yang mantan Ketua Partai Golkar Hulu Sungai Utara (HSU) itu, selain dapat menambah produksi daging untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, hadangan kalangan tersebut menjadi objek wisata menarik.

Sebagai contoh hingga dekade 1980-an banyak wisatawan nusantara dan mancanegara yang datang untuk melihat kehidupan hadangan kalang dengan tempat penggembalaan kawasan rawa monoton itu.

"Mengapa urang-urang Banjar hulu sungai Kalsel menyebut hadangan kalang? Karena pada malam hari hadangan (kerbau) kembali ke kalang," tuturnya.

Sedangkan kalang bangunan berupa panggung di atas rawa sebagai tempat hadangan tidur pada malam hari, jelas Supian.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah setempat terus berupaya mengembangkan kerbau rawa tersebut, tambah Hormansyah wakil rakyat yang bergelar sarjana agama dan sarjana hukum itu.

Selain HSU, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) juga terdapat kerbau rawa, yaitu kawasan rawa monoton Sungai Buluh.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015